Saat itu, Daendels memerintahkan Sultan Banten untuk memindah pusat kerajaan ke daerah Anyer dan menyiapkan tenaga kerja untuk pembangunan jalan.
Namun permintaan itu ditolak Sultan. Akibatnya Daendels menurunkan pasukan untuk membombardir Istana Surosowan sebagai pusat Kesultanan Banten.
Sultan Banten saat itu ditangkap dan diasiingkan ke Batavia.
Pada 1808, Daendels mengumumkan bahwa Kesultanan Banten menjadi bagian dari wilayah Hindia Belanda.
Pada tahun 1813, kolonial Inggris berkuasa saat itu resmi mneghapus Kesultanan Banten. Sultan Muhammad bin Muhammad Muhyiddin Zainussalihin diturunkan paksa dari tahtanya.
Beberapa peninggalan Kesultanan Banten antara lain Masjid Agung Banten, Masjid Kasunyatan, Benteng Keraton Surosowan, Masjid Pacinan, dan Benteng Speelwijk.
Sumber:
Kompas.com
Utn.ac.id
Journal.uinjkt.ac.id
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.