Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Teten Optimistis Kacang Koro Jadi Solusi Ketergantungan Impor Kedelai

Kompas.com - 24/01/2022, 14:52 WIB
Aam Aminullah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, kacang koro bisa menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan impor kedelai.

Teten mengatakan, kualitas hasil tanam kacang koro sudah dicoba langsung oleh Presiden Joko Widodo.

"Pak Presiden sudah nyoba langsung, enak, dan kualitas kacang koro ini tidak kalah dari kedelai," ujar Teten usai menanam bibit kacang koro di kaki Gunung Batudua, Desa Linggajaya, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (24/1/2022).

Baca juga: Resep Kacang Koro Goreng Pedas, Bikin Fokus Nonton Bola

Teten mengatakan, kacang koro bisa dikembangkan menjadi komoditas untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

"Karena kualitas kacang koro juga sudah teruji dan bahkan hasil olahnnya menjadi tempe dan tahu lebih enak, tentunya ini bisa dikembangkan sehingga nanti bisa menjadi pengganti impor kedelai," tutur Teten.

Teten menuturkan, kebutuhan impor kedelai secara nasional sebanyak 2.5 juta hingga 3 juta ton per tahun.

"Olahan dari kacang koro ini juga tidak hanya tempe, susu, dan tahu, tapi juga bisa menjadi pakan ternak, bahkan tepung yang bisa dikombinasi dengan mocaf untuk mengganti impor terigu. Jadi ini punya potensi untuk meningkatkan ketahanan pangan yang sangat bagus," sebut Teten.

Baca juga: Tebing Longsor di Sumedang, Ibu Ditemukan Tewas Memeluk Sang Anak, Ini Kronologinya

Selain itu, menurut Teten, penanaman kacang koro secara masif juga akan meningkatkan perekonomian, karena melibatkan berbagai pihak, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

"Dan ini tentunya perlu komitmen dari kepala daerah, terutama untuk penyediaan lahan," sebut Teten.

Teten menyebutkan, untuk mengembangkan penanaman kacang koro di Indonesia, Kabupaten Sumedang akan menjadi proyek percontohan.

"Sumedang kita jadikan piloting, kita targetkan dulu 100 hektar. Kenapa Sumedang jadi piloting, karena kepala daerahnya punya komitmen untuk menyediakan lahannya. Bahkan di Sumedang ada 1000 hektar lahan yang siap ditanami kacang koro," sebut Teten.

Baca juga: Dampak Longsor di Sumedang, Bupati: 69 Jiwa Mengungsi, 2 Hektar Sawah Tertimbun

Teten mengatakan, Kementerian Koperasi UKM akan konsentrasi mendorong pengembangan produksi melalui koperasi yang ada di daerah.

"Jadi model bisnisnya ada, petani menjual ke koperasi dan ada kepastian harga. Nah, nanti supaya koperasi mampu menjadi off taker (penjamin komoditas hasil tani), kita back up dengan pembiayaan dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). Kami optimistis pembiayaan untuk kacang koro ini, kalau model bisnisnya seperti tadi ini bisa sustain (bertahan)," kata Teten.

Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, Sumedang memiliki potensi lahan untuk pengembangan kacang koro dengan ketersediaan lahan mencapai 1000 hektar.

"Kami menyambut potensi ini dengan serius, karena ini model bisnisnya sudah jelas. Kendala selama ini, petani kesulitan menyalurkan hasil taninya. Tapi dengan adanya off taker dari koperasi, masalahnya selesai. Petani jadi sudah punya off taker-nya," ujar Dony.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Sumedang Hari Tri Santosa mengatakan, Sumedang sendiri hingga saat ini masih ketergantungan terhadap kedelai.

Dalam sebulan, menurut Hari, kebutuhan impor kedelai untuk memenuhi produksi sektor usaha Sumedang (terutama produksi tahu Sumedang) saja mencapai 630,18 ton per bulan.

"Tentunya seperti yang Pak Bupati sampaikan, kami menyambut baik Sumedang jadi pilot project untuk pengembangan kacang koro ini. Karena untuk jangka panjang nanti, produksi kacang koro ini dapat menjadi pengganti impor kedelai. Karena kualitasnya juga ternyata lebih baik dari kedelai untuk olahan tahu dan tempe," kata Hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Bandung
Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Bandung
Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com