Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persekongkolan Istri dan Kekasih Gelapnya, Bunuh Suami Sah supaya Bisa Menikah dengan Sang Selingkuhan

Kompas.com - 25/01/2022, 15:15 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Muhamad Ota Bin Nija (52), seorang petani dan pengepul beras di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, ditemukan tak bernyawa di kamar rumahnya, Minggu (23/1/2022).

Berdasarkan penyelidikan polisi, Ota dibunuh oleh istrinya, N (39). N ternyata bersekongkol dengan selingkuhannya, AN (33).

Sewaktu pertama kali menemukan suaminya dalam kondisi bersimbah darah, N sempat berteriak minta tolong warga.

Padahal, itu hanya muslihatnya.

Baca juga: Petani Asal Karawang Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kamar, 2 Terduga Pelaku Pembunuhan Ditangkap

Polisi mengungkap fakta sebenarnya. Kepala Kepolisian (Kapolres) Karawang Karawang AKBP Aldi Subartoni mengatakan, N dan AN telah menyusun rencana pembunuhan Ota.

Lalu, pada Jumat (21/1/2022) malam, N menghubungi AN bahwa Ota sedang berada di rumah.

Sebagai tanda kedatangannya, AN memberi kode mengetuk jendela belakang rumah korban.

AN tiba pukul 23.00 WIB.

Mereka lantas menuju kamar korban. Di sana, AN memukuli korban dengan alat penumbuk padi.

“Setelah memastikan korban meninggal, N berteriak kepada tetangga bahwa suaminya korban pembunuhan," ucap Aldi saat rilis kasus di Aula Markas Polres Karawang, Senin (24/1/2022).

Baca juga: Petani di Karawang Tewas Dibunuh oleh Istri dan Kekasih Gelapnya, Ini Motifnya

 

Motif pelaku

Polisi mengungkap kasus pembunuhan pengepul beras oleh istri dan selingkuhan saat rilis di Mapolres Karawang, Senin (24/1/2022).KOMPAS.COM/FARIDA Polisi mengungkap kasus pembunuhan pengepul beras oleh istri dan selingkuhan saat rilis di Mapolres Karawang, Senin (24/1/2022).

Berdasarkan pemeriksaan polisi terhadap N dan AN, pelaku berniat menikah usai melakukan aksi itu.

"Mereka ini juga akan menikah setelah menghabisi nyawa korban," ujarnya.

Kedua pelaku diketahui menjalin hubungan gelap selama setahun. AN merupakan bujangan, sedangkan N adalah istri korban.

Baca juga: Usai Bunuh Suaminya, Istri Pengepul Beras di Karawang dan Kekasih Gelap Berencana Menikah

Motif lainnya yakni N mempunyai masalah rumah tangga dengan Ota.

"Pembunuhan itu dipicu kekesalan N terhadap Muhamad Ota. Dari situ, N dan AN merencanakan pembunuhan terhadap korban," tutur Aldi.

Selain itu, AN juga memiliki motif lain, yakni merasa kesal sewaktu menjual beras kepada korban yang dianggap tidak sesuai harga jual beli.

Ternyata, jelas Aldi, kedua pelaku telah merencanakan pembunuhan terhadap Ota sebanyak dua kali. Mengenai hal ini, polisi masih melakukan pendalaman.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Petani di Karawang oleh Istri dan Pria Simpanannya, Pakai Penumbuk Padi

Terancam penjara seumur hidup

Ilustrasi sel tahanan.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi sel tahanan.

Aldi menerangkan, N dan AN telah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan ini.

Keduanya bakal dijerat Pasal 338 dan atau 340 KUHP tentang Pembunuhan dan atau Pembunuhan Berencana.

Mereka terancam hukuman penjara seumur hidup.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Karawang, Farida Farhan | Editor: I Kadek Wira Aditya, Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Lahiran di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Lahiran di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Peminum Miras Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Peminum Miras Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

Bandung
Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com