BANDUNG, KOMPAS.com - Aksi demo yang dilakukan massa dari organisasi masyarakat (ormas) di Markas Polda Jawa Barat di Bandung, berujung ricuh pada Kamis (27/1/2022) siang.
Polisi menangkap 725 orang.
Sejumlah barang bukti berupa senjata tajam hingga ratusan kendaraan disita.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Komisaris Besar Ibrahim Tompo mengatakan bahwa polisi melakukan tindakan tegas dan terukur kepada para pedemo yang membuat kerusuhan.
Baca juga: Polisi Tangkap Ratusan Anggota Ormas yang Ricuh Saat Demo di Mapolda Jabar
Tindakan itu dilakukan lantaran pedemo merusak fasilitas umum dan negara.
"Demo ini karena adanya ketidakpuasan terhadap penanganan kasus pembunuhan yang terjadi di Karawang, pada November 2021, di mana kasus tersebut sudah ditangani dan diselesaikan serta dikirim berkasnya ke JPU, dan sudah tahap kedua. Pengiriman tersangka dan barang bukti sudah dikirim," ucap Tompo di Mapolda Jabar, Kamis.
Dalam penanganan perkara pengeroyokan dan pembunuhan di Karawang, Tompo menegaskan bahwa polisi bekerja secara profesional.
Menurut Tompo, kasus itu ditangani tanpa ada tekanan dari orang atau kelompok mana pun.
"Ditegaskan Polda serius menangani kasus tersebut dan kasus-kasus lainnya secara hati-hati dan profesional. Khususnya dalam penegakan hukum, tidak boleh ada intervensi. Sehingga tindakan yang dilakukan Polri ini adalah untuk menjaga kewibawaan Kepolisian Republik Indonesia sebagai institusi negara," kata Tompo.
Baca juga: Demo Ricuh hingga Bawa Senjata di Mapolda Jabar, 725 Orang Ditangkap
Sementara itu, dari 725 orang yang ditangkap, ada sekitar 24 orang pengunjuk rasa yang merupakan residivis.
Polisi juga melakukan tes urine terhadap ratusan orang yang terlibat kericuhan.
Hasilnya, sebanyak 16 orang dinyatakan positif narkoba.
Tak hanya itu, polisi juga menemukan barang bukti berupa enam senjata tajam.
Polisi menyita 85 unit mobil dan 193 unit motor.
Baca juga: Tiap Kecamatan di Kota Bandung Sediakan Tempat Isolasi, Ini Syarat bagi Pasien
Menurut Tompo, saat ini situasi sudah kondusif dan kembali aman.
Namun, guna menjaga situasi tetap aman, polisi akan melakukan razia.
"Guna mengantisipasi situasi kamtibmas, telah diinstruksikan kepada seluruh jajaran dan kewilayahan untuk dilakukan razia pemantauan terhadap aktivitas ormas GMBI di wilayahnya masing-masing, agar tidak menimbulkan permasalahan kamtibmas di masyarakat," ucap Tompo.
Polda Jabar juga mencari aktor utama yang memprovokasi hingga menyebabkan kericuhan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.