KOMPAS.com - Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, Jawa Barat, mengalami erupsi.
Dilansir dari Kompas.TV, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di sekitar pantai.
"Untuk saat ini tidak beraktivitas di pantai karena memang kondisi Gunung Anak Krakatau sedang mengalami erupsi dan kita patut waspada dengan hal ini," ujar Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Sabtu (5/2/2022).
Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono menjelaskan, berdasar data visual dan instrumental, aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau saat ini memunculkan sejumlah potensi bahasaya, yaitu lontaran material lava, aliran lava, dan hujan abu lebat, dalam radius 2 kilometer dari kawah aktif.
Sementara itu, secara historis, potensi bahaya longsoran tubuh Gunung Anak Krakatau juga patutu diwaspadai dan diantisipasi akan munculnya potensi terjadi tsunami.
"Longsoran tubuh gunung api tidak dapat diprediksi waktu kejadian dan volumenya, serta tidak bergantung pada kondisi gunung api ini sedang mengalami erupsi maupun tidak. Longsoran tubuh gunung api dapat terjadi dengan atau tanpa diawali peningkatan aktivitas gunung api," ujar Eko
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Meletus, Tinggi Kolom Abu Capai 1.500 Meter
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Sabtu (5/2/2022), teramati ketinggian kolom abu dari puncak Gunung Anak Krakatau setinggi 1.000-1.500 meter dan berwarna kolom kelabu-hitam tebal.
Dilansir dari laman esdm.go.id, Gunung Anak Krakatau meletus pada pukul 04.54 WIB. Namun, visual letusan pertama itu tak teramati. Erupsi itu terekam dalam seismograf dengan amplitudo maksimal 50 mm dan durasi 52 detik.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Masyarakat Diimbau Waspada Hoaks
Lalu, erupsi kedua terjadi pada pukul 05:32 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.500 meter di atas puncak dari atas permukaan laut 1.657 meter.
Erupsi kedua itu teramati kolom abu berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah timur laut.
Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimal 58 mm dan durasi 282 detik Pada pukul 10.41 WIB, tinggi kolom abu teramati lebih kurang 1.000 meter di atas puncak.
Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimal 58 mm dan durasi 61 detik. Untuk saat ini status Gunung Anak Krakatau masih Level II atau Waspada.
(Penulis: Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor: Dheri Agriesta)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.