Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebaran Kasus Covid-19 di Kota Bandung Tinggi, Sekda: Sudah Dekati Ambang Batas WHO

Kompas.com - 09/02/2022, 17:23 WIB
Putra Prima Perdana,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bandung saat ini terbilang cukup tinggi.

Menurutnya, angka penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bandung telah mendekati ambang batas yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Untuk diketahui, WHO menetapkan ambang batas minimal angka positivity rate Covid-19 adalah tidak lebih dari 5 persen.

Baca juga: Masuk PPKM Level 3, Ganjil Genap Kota Bandung Berlaku di 5 Gerbang Tol

 

Apabila positivity rate suatu daerah lebih dari 5 persen, maka kondisi pandemi di daerah tersebut dapat dikatakan memburuk.

Saat ini, angka konfirmasi aktif Covid-19 di Kota Bandung telah mencapai angka 2.420 kasus.

Pada Selasa (8/2/2022) tercatat ada peningkatan 507 kasus baru dalam satu hari.

"Kenaikan angka kasus harian tidak lagi satuan atau puluhan, tapi sudah ratusan. Satu hari kemarin sampai 500 kasus. Jadi kumulatif kita sudah di angka 4 persen yang kita ketahui bersama WHO menetapkan ambang batas 5 persen," kata Ema di Balai Kota Bandung, Rabu (9/2/2022).

Baca juga: Kota Bandung PPKM Level 3, PTM Jalan Terus

Lebih lanjut Ema menambahkan, kecepatan penyebaran Covid-19 di Kota Bandung sudah masuk kategori super cepat.

Besar kemungkinan hal tersebut disebabkan oleh varian Omicron yang memang memiliki karakteristik penyebaran yang cepat.

"Kita harus menyikapi lompatan kasus yang masuk kategori super cepat ini dan perlu segera ada langkah antisipasi karena angka BOR kita sudah 30 persen dari 2 bulan lalu yang masih di bawah 5 persen," jelasnya.

Ema menambahkan, Pemerintah Kota Bandung pun mengambil langkah untuk mendelegasikan penanganan Covid-19 yang saat ini tengah meningkat di Kota Bandung kepada pemerintah kewilayahan mulai dari camat, lurah, kapolsek, koramil hingga babinsa dan puskesmas.

Menurut Ema, kewilayahan akan lebih efektif melakukan penanganan Covid-19 di lingkungan masing-masing.

"Saya mengingatkan kepada rekan kewilayahan, camat, lurah sebagai ketua gugus tugas (penanganan Covid-19 kewilayahan) untuk melakukan langkah optimal. Kuasai data kasus di wilayah. Tiap detiknya camat, lurah harus tahu yang kena berapa, penanganannya bagaimana, masuk rumah sakit atau isoman dirumah atau masuk tempat isoman di masing-masing kewilayahan," imbuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com