Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Asal-usul Subang, Kota Nanas yang Sudah Dihuni Manusia sejak Zaman Prasejarah

Kompas.com - 12/02/2022, 11:02 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Subang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang terkenal dengan julukan Kota Nanas.

Kabupaten Subang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Indramayu di timur, Sumedang di Tenggara, Bandung Barat di selatan, serta Purwakarta dan Karawang di barat.

Luas wilayahnya mencapai 2.051,76 kilometer persegi, dan dihuni oleh 1.594.903 jiwa penduduk berdasarkan data tahun 2021.

Meski berdiri tahun 1948, wilayah Kabupaten Subang konon sudah dihuni oleh manusia sejak masa prasejarah.

Baca juga: Sejarah Kota Jambi: Asal-usul Nama, Cerita Angso Duo, dan Lokasi

Sejarah Kabupaten Subang

Bukti sejarah yang menguatkan argumentasi bahwa Subang dihuni sejak masa prasejarah adalah ditemukannya kapak batu bercora megalitikum.

Kapak batu itu ditemukan di daerah Bojongkeding (Binong), Pagaden, Kalijati, dan Dayeuhkolot (Sagalaherang).

Benda-benda itu menunjukkan adanya kelompok masyarakat yang hidup di Subang yang berprofesi sebagai petani dengan pola sangat sederhana.

Tak hanya penemuan benda, dalam periode prasejarah juga berkembang kebudayaa perunggu di Subang yang dapat dilihat di Kampung Enkel, Sagalaherang.

Sementara pada masa Hindu-Budha, Subang menjadi bagian dari 3 kerajaan, yaitu Tarumanegara, Galuh, dan Pajajaran.

Selama masa ini, diperkirakan Subang sudah menjalin kontak perdagangan dengan negeri seberang dengan bukti berupa pecahan keramik asal Tiongkok di Patenggeng (Kalijati).

Sedangkan masa kejayaan Islam, Subang juga menjadi salah satu simpul penyebaran Islam melalui seorang tokoh bernama Wangsa Goparana.

Pada tahun 1771, di Subang sudah diperintah oleh seorang bupati yang memerintah secara turun temurun.

Wilayah Subang kemudin diberikan kepada pihak swasta Eropa pada masa pemerintahan Thomas Stamford Raffles dari Inggris. ‘

Keadaan itu terus berlangsung meski kekuasaan Inggris sudah berakhir dan Nusantara dikuasai Hindia Belanda.

Pemerintah Hindia Belanda kemudian membentuk distrik-distrik yang membawahi onderdistrik di wilayah Subang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com