Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Asal-usul Subang, Kota Nanas yang Sudah Dihuni Manusia sejak Zaman Prasejarah

Kompas.com - 12/02/2022, 11:02 WIB
William Ciputra

Penulis

Satu tahun setelah Indonesia merdeka, tepatnya 5 April 1948, terjadi rapat di wilayah Subang yang salah satu hasilnya adalah pembentukan Kabupaten Karawang Timur.

Karawang Timur ini mencakup wilayah Subang dan Purwakarta sekarang.

Penetapan nama Kabupaten Karawang Timur itu yaitu 5 April 1948 kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Subang.

Baca juga: Asal-usul Nama dan Sejarah Purworejo

Asal-usul Nama Subang

Asal-usul nama Subang bersumber dari cerita rakyat yang berkembang dalam beberapa versi.

Salah satu versinya menyebut kata Subang berasal dari nama seorang wanita dalam Babad Siliwangi, yaitu Subanglarang atau Subangkarancang.

Disebutkan bahwa di wilayah Karawang terdapat pesantren yang diasuh oleh Syekh Datuk Quro.
Syekh Datuk Quro ini memiliki santri putri, salah satunya bernama Subanglarang yang merupakan putri Ki Jamajan Jati.

Dalam perjalanannya, Subanglarang kemudian diperunting oleh Raden Pamanahrasa yang bergelar Prabu Siliwangi saat menjadi Raja Pajajaran.

Dari pernikahan ini kemudian lahir dua orang anak yang bernama Raden Walangsungsang dan Ratu Rarasantang.

Ratu Rarasantang ini kelak melahirkan seorang anak yang bernama Syarif Hidayatullah yang kemudian dikenal sebagai Sunan Gunung Jati.

Baca juga: Sejarah Kendari dan Asal-usul Kota dari Terbentuknya Teluk Kendari

Subang Kota Nanas

Kabupaten Subang dikenal dengan julukan sebagai Kota Nanas atau Kota Nanas Madu.

Julukan tersebut berasal dari mayoritas warga Subang yang merupakan petani buah nanas.

Buah nanas yang diproduksi di Subang ini disebut-sebut jauh lebih manis daripada nanas dari daerah lain.

Biasanya, buah nanas banyak dijajakan di pinggiran jalan terutama di Jalan Cagak yang menjadi perimpangan antara Wanayasa - Bandung - Sumedang - Subang.

Sebagai komoditas utama, nanas Subang tidak hanya dijajakan dalam bentuk buah, namun juga olahan lain seperti selai, dodol, hingga keripik.

Sumber:
Subang.go.id
Kemdikbud.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com