Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Bandung Disarankan Perbaiki Sistem Pengelolaan Sampah

Kompas.com - 15/02/2022, 13:24 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Jumlah sampah di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mencapai 1.268 ton per hari.

Namun, Pemerintah Kabupaten Bandung hanya mampu mengangkut 300 ton saja per hari.

Artinya, hanya 23,6 persen sampah yang tertangani. Sementara 76,4 persen sisanya masih menumpuk.

Baca juga: DPRD Bandung Desak Pemprov Jabar Selesaikan Masalah Galian C di Nagreg

Sejauh ini, langkah yang kerap diambil Dinas Lingkungan Hidup (DLH) hanya melakukan Operasi Bersih (Opsih).

Padahal, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti saat ini sedang mengalami overload yang mengakibatkan antrean panjang truk pengangkutan sampah dari masyarakat se-Bandung Raya.

Kurangnya armada pengangkut sampah menjadi kendala lain.

Kabupaten Bandung hanya mengoperasikan 109 dari 750 unit armada yang ada.

Baca juga: Harga Kedelai Meroket, Perajin Tahu Bandung Ancam Mogok Produksi

Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bandung Yanto Setianto mengatakan, Opsih bukan solusi penanganan sampah di Kabupaten Bandung.

Anggota Fraksi Partai Golkar itu menyarankan sistem pengelola sampah yang dibangun di tiap desa atau kecamatan.

"Opsih itu bukan jalan keluar, DLH harus bisa menyediakan tempat dan membangun sistem pengelolaan sampah. Kalau enggak di desa, kecamatan juga bisa, cakupannya kurang ya tiap daerah," ujar Yanto kepada Kompas.com, Selasa (15/2/2022).

Baca juga: Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Bandung Pekan Ini

Menurut Yanto, sistem pengelolaan sampah tersebut memerlukan area baru sebagai tempat pembuangan.

Dia mengatakan, pentingnya membangun sistem pengelolaan sampah agar masyarakat dan pemerintah bisa mengontrol jumlah produksi sampah.

"Salah satunya agar volume sampah atau produksi sampah di tiap-tiap desa di Kabupaten Bandung bisa terkontrol, sebagai capaian nantinya," kata Yanto.

Yanto mengklaim, saat masih menjadi Ketua Komisi A, ia pernah mengucurkan anggaran sebesar Rp 50 juta tiap desa untuk keperluan pengelolaan sampah.

"Tiap desa diberi anggaran Rp 50 juta. Ada yang sudah dibelikan, ada yang enggak cukup, berbagai alasan, tapi itu upaya," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Tanjakan Gentong, Jalur Ekstrem yang Kerap Menjadi Titik Kemacetan

Mengenal Tanjakan Gentong, Jalur Ekstrem yang Kerap Menjadi Titik Kemacetan

Bandung
Sekda Jabar Pastikan Tak Ada WFH bagi ASN di Pelayanan Publik

Sekda Jabar Pastikan Tak Ada WFH bagi ASN di Pelayanan Publik

Bandung
Dicemari Pungli, Pemprov Jabar Evaluasi Pengelolaan Masjid Al Jabbar

Dicemari Pungli, Pemprov Jabar Evaluasi Pengelolaan Masjid Al Jabbar

Bandung
Pengendara Wajib Bayar jika Lewati Portal di Desa Tasikmalaya Ini, Mobil Rp 2.000

Pengendara Wajib Bayar jika Lewati Portal di Desa Tasikmalaya Ini, Mobil Rp 2.000

Bandung
Sejoli Tepergok Mau Kuburkan Bayi Hasil Hubungan Gelap di Jatinangor

Sejoli Tepergok Mau Kuburkan Bayi Hasil Hubungan Gelap di Jatinangor

Bandung
Cerita Polisi Tolong Pemudik Vertigo dan Terjebak di Jalur 'Contraflow'

Cerita Polisi Tolong Pemudik Vertigo dan Terjebak di Jalur "Contraflow"

Bandung
Kronologi Sopir Taksi 'Online' di Bandung Dirampok hingga Alami 70 Jahitan

Kronologi Sopir Taksi "Online" di Bandung Dirampok hingga Alami 70 Jahitan

Bandung
Perjuangan Aiptu Yosep Tangkap Perampok Taksi Online di Bandung

Perjuangan Aiptu Yosep Tangkap Perampok Taksi Online di Bandung

Bandung
Pelaku Pungli Masjid Al Jabbar Ditangkap, Sekda: Saya Minta Maaf

Pelaku Pungli Masjid Al Jabbar Ditangkap, Sekda: Saya Minta Maaf

Bandung
Kronologi Tukang Kebun di Bandung Barat Bunuh Honorer dan Kubur Mayatnya di Dapur

Kronologi Tukang Kebun di Bandung Barat Bunuh Honorer dan Kubur Mayatnya di Dapur

Bandung
Sidak ke Masjid Al Jabbar, Sekda Jabar Ancam Para Pelaku Pungli

Sidak ke Masjid Al Jabbar, Sekda Jabar Ancam Para Pelaku Pungli

Bandung
Libur Lebaran Berakhir, Kebun Raya Cibodas Masih Diserbu Wisatawan

Libur Lebaran Berakhir, Kebun Raya Cibodas Masih Diserbu Wisatawan

Bandung
Pengelolaan Tak Optimal, PAD Pantai Selatan Tasikmalaya Kecil

Pengelolaan Tak Optimal, PAD Pantai Selatan Tasikmalaya Kecil

Bandung
Upah Tak Dibayar, Alasan Tukang Kebun Bunuh dan Cor Pria di Bandung Barat

Upah Tak Dibayar, Alasan Tukang Kebun Bunuh dan Cor Pria di Bandung Barat

Bandung
Pembunuh Pria yang Mayatnya Dicor di Bandung Barat Ternyata Tukang Kebun Kompleks

Pembunuh Pria yang Mayatnya Dicor di Bandung Barat Ternyata Tukang Kebun Kompleks

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com