Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Observatorium Bosscha Jadi Bangunan Cagar Budaya, Begini Sejarah dan Kontribusinya untuk Astronomi

Kompas.com - 17/02/2022, 17:32 WIB
Reni Susanti,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Observatorium Bosscha yang terletak di Jalan Peneropongan Bintang Nomor 45, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) baru saja diputuskan menjadi bangunan cagar budaya.

Bangunan ini memiliki sejarah yang panjang dan berkontribusi terhadap ilmu astronomi di Tanah Air.

Dikutip dari SK Bupati Bandung Barat nomor 188.45/Kep.731-Disparbud/2021, Observatorium Bosscha, dahulu bernama Bosscha Sterrenwaeht.

Baca juga: Observatorium Bosscha dan Goa Pawon Ditetapkan sebagai Bangunan dan Situs Cagar Budaya

Bangunan ini dibangun Nederlandsch-lndische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda selama lima tahun (1923—1928).

Pembangunan observatorium dilakukan oleh arsitek Wolff Schoemaker. Sementara pondasi bangunannya dibangun oleh De Hollandsche Beton Maatschappij.

Dipilihnya Lembang sebagai lokasi berdirinya observatorium bossche bukan tanpa alasan. Salah satunya, topografi Lembang berada pada posisi cukup aman untuk melihat gugus galaksi di langit sisi selatan.

Selain itu, di masa itu sudah ada informasi akan dibangun perguruan tinggi yang mempunyai jurusan astronomi di Bandung.

Nama Bosscha

Hasil rapat NISV pertama adalah memutuskan dibangunnya observatorium di Tanah Air demi memajukan ilmu astronomi di Hindia Belanda.

Dalam rapat itu, Karel Albert Rudolf Bosscha yang merupakan tuan tanah perkebunan teh Malabar, bersedia menjadi penyandang dana utama dan berjanji akan memberikan bantuan pembelian teropong bintang.

Pada 7 Juni 1928, sebuah teropong refraktor ganda zeiss 60 sentimeter ditempatkan di Bosscha Sterrenwacht.

Teropong ini dibeli Bosscha dan Dr J Voute di Jerman. Teropong ini merupakan salah satu teropong terbesar ketiga di bumi bagian selatan.

Sebagai penghargaan atas jasa KAR Bosscha inilah, nama Bosscha diabadikan sebagai nama observatorium.

salah satu pengunjung tengah mencoba melihat langit melalui teleskop zeiss, yang merupakan salah satu teleskop di observatorium bosscha.KOMPAS.com/AGIEPERMADI salah satu pengunjung tengah mencoba melihat langit melalui teleskop zeiss, yang merupakan salah satu teleskop di observatorium bosscha.
NISV sendiri menerima sumbangan dana dari beberapa pihak.

De Bataafsche Petroleum Maatschappij, De Javasche Bank, De Stoomvaart Mij "Nederland", De Stoomvaart Mij "Rotterdamsche Llyod, dan De Nederlandsche Handel Maatschappij merupakan instansi yang menyumbangkan dana kepada NISV masing-masing sebesar 10.000 gulden.

Sementara Prof JG van de Sande Bakhuyzn menyumbangkan koleksi perpustakaan.

Sepuluh tahun setelah berdiri, Bosscha Sterrenwacht banyak menghasilkan kontribusi bagi dunia astronomi internasional. Kontribusi tersebut terutama dalam optik bintang ganda dan penentuan garis bujur di bumi.

Namun Selama Perang Dunia II segala aktivitas penelitian di Bosscha Sterrenwacht berhenti. Bahkan observatorium ini harus mengalami renovasi karena kerusakan akibat Perang Dunia II.

Menjadi bagian ITB pada 1959

Pada 17 Oktober 1951, NISV menyerahkan observatorium kepada pemerintah RI. Setelah Institut Teknologi Bandung (ITB) berdiri pada tahun 1959, Observatorium Bosscha kemudian menjadi bagian dari ITB.

Sejak saat itu Bosscha difungsikan sebagai lembaga penelitian dan pendidikan formal Astronomi di Indonesia.

Baca juga: Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Observatorium Bosscha Ditutup

Fasilitas Observatorium Bosscha

Observatorium memiliki sejumlah teleskop. Seperti Teleskop Refraktor Ganda Zeiss, Teleskop Refraktor Zeiss dari RA Kerkhoven, Teleskop Schrnidt Bima Sakti.

Selain itu ada juga teleskop Refraktor Bamberg, Teleskop Cassegrain GOTO, Teleskop Refraktor Secretan, dan Teleskop Refraktor Unitron.

Bosscha juga dilengkapi dengan ruang ceramah, ruang baca, perpustakaan, ruang teropong, dan lainnya.

Hingga kini bangunan ini sangat terawat. Pada kondisi normal, Bosscha bisa dikunjungi oleh masyarakat, terutama para siswa yang penasaran dengan ilmu astronomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Peminum Miras Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Peminum Miras Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

Bandung
Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com