Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumbang Kasus Thalasemia Terbanyak di Jawa Barat, Kabupaten Bandung Krisis Unit Transfusi Darah

Kompas.com - 18/02/2022, 18:43 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Krisis thalasemia di Kabupaten Bandung belum teratasi. Saat ini, Kabupaten Bandung menjadi salah satu daerah penyumbang thalasemia terbesar di Jawa Barat.

Wakil Ketua Persaudaraan Donor Darah Majalaya (PDDM) Hendi Resmawan mengatakan, wilayah penyebaran thalasemia di Kabupaten Bandung ada di delapan Kecamatan.

"Sangat urgen, saking banyaknya Majalaya menjadi penyumbang thalasemia terbesar di Jawa Barat. Sebarannya Kecamatan Majalaya, Paseh, Solokan Jeruk, Ibun, Ciparay, Kertasari, Cikancung, Cicalengka," katanya, Jumat (18/2/2022).

Untuk diketahui, thalasemia adalah kelainan darah bawaan yang membuat bentuk hemoglobin yang tidak normal.

Thalasemia mengakibatkan penghancuran sel darah merah yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan anemia.

Baca juga: RSUD Kabupaten Tangerang Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk Pasien Komorbid, Pengidap Thalasemia hingga HIV Bisa Ikut

Dikatakan Hendi, tidak adanya Unit Transfusi Darah (UTD) di wilayah Majalaya menjadi kendala paling mendasar.

Pasalnya, ketersediaan darah menjadi kunci penyintas thalasemia bisa terus bertahan. Dalam satu bulan, kata Hendi, dibutuhkan 170 labu untuk 104 orang.

"RS Majalaya kan tidak memproduksi darah, kecuali ada yang donor. Jadi kalau mau cari stok darah, harus ke PMI Kota Bandung atau ke Soreang," ungkap Hendi.

"Frekuensinya beda-beda, ada yang 10 hari sekali, artinya dalam sebulan 3 kali transfusi. Satu anak itu butuh 2 labu. 1 labunya membutuhkan waktu 3 jam, jadi 2 labu 6 jam," sambungnya.

Hendi menyebut, tidak adanya UTD di wilayah Kabupaten Bandung menyebabkan banyak anak dengan thalasemia yang tidak tertolong.

Sebelum adanya kegiatan donor darah yang digelar oleh PDDM di wilayah Majalaya. Keluarga penyintas thalasemia mesti membawa pendonor ke PMI Kota Bandung.

"Begini, kendala utamanya adalah jarak, keluarga thalasemia harus menempuh jarak 2 sampai 3 jam bawa pendonor ke PMI yang di Kopo atau yang di Jalan Aceh Kota Bandung, pasti kelelahan, belum lagi di sana mengalami penolakan atau tidak di terima,"

"Nah, keluarga korban yang tergabung di PDDM itu ada yang sudah kehilangan anaknya, karena tidak tertangani. Ada yang punya anak 3 semua thalasemia, udah meninggal 2, tinggal satu, karena kekurangan darah ini," ujarnya.

Kebutuhan UTD di Majalaya, lanjutnya semakin mendesak lantaran kesadaran masyarakat akan donor darah semakin tinggi.

Jika harus terus mengandalkan kegiatan donor darah, Hendi khawatir tidak ada regenerasi yang melanjutkan.

Baca juga: Cerita Warga Tangerang Rutin Donasi Darah di Rumah Bersama Keluarga, Tergerak karena Stok PMI Menipis

"Kita sudah berupaya agar Majalaya punya UTD, karena kebutuhannya sudah sangat mendesak. Mau sampai kapan kita melakukan kegiatan ini ? Regenerasinya mau siapa ? Tapi kalau ada UTD, masyarakat yang kesadarannya sudah bagus ini, ketika mau mendonor sudah tak perlu ke Kopo atau ke Jalan Aceh lagi," tuturnya.

Hendi menyoroti keberadaan PMI Kabupaten Bandung yang sejauh ini terkesan lalai menyikapi kebutuhan darah untuk penyintas thalasemia.

Bahkan, setiap kegiatan donor darah yang digelar PDDM dari tahun 2021 sampai sekarang di dukung sepenuhnya oleh PMI Kota Bandung.

"Bahkan, kegiatan donor darah yang selalu dilakukan PDDM dukungan penuhnya dari PMI Kota Bandung. Aneh, yang punya wilayah malah abai dengan keadaan ini, tapi yang di luar wilayah itu mendukung penuh. Saya sampai bilang, udah PMI-nya pindah ke Majalaya aja," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bayi Perempuan Diduga Dibuang di Halaman Rumah di Bogor Buat Heboh Warga

Bayi Perempuan Diduga Dibuang di Halaman Rumah di Bogor Buat Heboh Warga

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 24 September 2023: Pagi Cerah, Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 24 September 2023: Pagi Cerah, Malam Hujan Ringan

Bandung
Kebakaran Lahan Kembali Terjadi di Kabupaten Bandung, Kali Ini di Bale Endah

Kebakaran Lahan Kembali Terjadi di Kabupaten Bandung, Kali Ini di Bale Endah

Bandung
Masa Darurat Sampah di Kota Bandung Berakhir Besok, Pemkot Minta Diperpanjang

Masa Darurat Sampah di Kota Bandung Berakhir Besok, Pemkot Minta Diperpanjang

Bandung
Bersenggolan dengan Bus Saat Pindah Jalur, Pemotor di Bandung Tewas

Bersenggolan dengan Bus Saat Pindah Jalur, Pemotor di Bandung Tewas

Bandung
Kronologi Kecelakaan Beruntun 4 Mobil dan Tewaskan 1 Orang di BKR Bandung

Kronologi Kecelakaan Beruntun 4 Mobil dan Tewaskan 1 Orang di BKR Bandung

Bandung
Citilink Kembali Buka Penerbangan Tasikmalaya-Jakarta, Terbang 2 Kali Sepekan

Citilink Kembali Buka Penerbangan Tasikmalaya-Jakarta, Terbang 2 Kali Sepekan

Bandung
Saat Prabowo Buka Pergelaran Wayang Jawa-Sunda di Cirebon

Saat Prabowo Buka Pergelaran Wayang Jawa-Sunda di Cirebon

Bandung
Tabrakan Beruntun di BKR Bandung, Satu Orang Tewas

Tabrakan Beruntun di BKR Bandung, Satu Orang Tewas

Bandung
Kebakaran Rumah Makan di Bandung, Sempat Terdengar Suara Ledakan

Kebakaran Rumah Makan di Bandung, Sempat Terdengar Suara Ledakan

Bandung
Kebakaran Rumah Makan di Bandung, 10 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Kebakaran Rumah Makan di Bandung, 10 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Bandung
Kebakaran di Gunung Jayanti Sukabumi Meluas, Api Sudah Terlihat dari Pemukiman Warga

Kebakaran di Gunung Jayanti Sukabumi Meluas, Api Sudah Terlihat dari Pemukiman Warga

Bandung
Satu Keluarga di Cianjur Alami Parkinson, Dinkes Bentuk Tim Riset

Satu Keluarga di Cianjur Alami Parkinson, Dinkes Bentuk Tim Riset

Bandung
Kawah Karaha Bodas di Tasikmalaya: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Kawah Karaha Bodas di Tasikmalaya: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Bandung
Pemprov Jabar Sebut Pemadaman TPA Sarimukti Sudah 90 Persen

Pemprov Jabar Sebut Pemadaman TPA Sarimukti Sudah 90 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com