Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Santri Ponpes Miftahul Khoirot Karawang yang Tewas Diduga Sedang Tidur Saat Kebakaran

Kompas.com - 21/02/2022, 22:42 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak delapan santri tewas dalam kebakaran yang melanda Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Desa Mangunjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang, Jawa Barat, Senin (21/2/2022).

Seorang santri bernama Yanyan Bahari (15) mengatakan, saat kejadian, diduga para santri yang tewas sedang tidur siang.

Baca juga: 8 Santri yang Tewas Saat Kebakaran Pesantren di Karawang Berusia 7-13 Tahun

"Cuma lokasi kobong (kamar tidur) saya beda blok," ujar Yanyan, ketika diwawancara saat mengantar korban di RSUD Karawang, Senin (21/2/2022).

Baca juga: Kesaksian Warga Soal Kebakaran Pesantren Karawang yang Tewaskan 8 Santri

Yanyan yang merupakan korban selamat dalam peristiwa kebakaran tersebut menjelaskan, ia tak tahu ada kebakaran.

Dia hanya dibangunkan untuk ikut membantu. Namun, dia tak tahu diminta untuk membantu memadamkan api.

"Saya cuma dibangunkan disuruh bantuin, tapi enggak tahu bantu apa. Pas lihat, di blok ujung kebakaran," kata dia.

Yanyan bersama santri yang lain lantas berjibaku mengambil ember air untuk memadamkan api.

Ia menjelaskan, lokasi pesantrennya merupakan sebuah kompleks yang terdiri atas empat blok.

"Blok yang kebaran itu blok anak-anak. Waktu itu memang jam istirahat siang. Jadi mayoritas para santri memang tidur siang," ujarnya.

Sementara, seorang saksi mata bernama Hilman Faqih (22) mengaku sempat mencoba memadamkan api.

"Saya dapat telepon dari teman katanya pesantren kebakaran, saya langsung buru-buru ke sini," katan warga Desa Manggungjaya ini.

Informasi itu dia terima sekitar pukul 13.00 WIB.

Di lokasi, dia melihat kepulan asap dari kamar santri yang berasal dari lantai dua.

Melihat hal itu, Faqih langsung berlari ke arah SPBU yang tak jauh dari pesantren untuk meminjam Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

"Saya langsung ke pom bensin buat pinjam alat pemadam. Saya minta dijelasin dulu cara menggunakannya, itu sekitar 20 menit baru ke pesantren lagi," katanya.

Sesampainya di lokasi kebakaran, api yang berada di kamar santri itu sudah membesar.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com