Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tasikmalaya Minta Pedagang Minyak Goreng Segera Turunkan Harga

Kompas.com - 22/02/2022, 14:07 WIB
Irwan Nugraha,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Kota Tasikmalaya meminta pedagang minyak goreng segera menurunkan harga.

Kepala Dinas KUKM Perindag Kota Tasikmalaya Firmansyah mengatakan, pedagang minyak goreng diminta untuk mengajukan penggantian subsidi agar harga minyak goreng dapat turun.

Adapun pedagang yang tak mengajukan penggantian subsidi yang membeli minyak goreng saat masih dengan harga mahal akan dianggap sebagai penimbun.

Sesuai hasil pengecekan lapangan oleh pihaknya, ternyata stok minyak goreng di wilayahnya selama ini banyak mengendap di gudang-gudang pedagang dan menyebabkan kelangkaan di pasaran.

Mereka hampir semua berdalih belum bisa menjual stok karena saat membelinya masih dengan harga mahal sebelum muncul edaran Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng Rp 14.000 per liternya.

Adapun mereka membeli minyak goreng dengan harga mahal di kisaran Rp 16.000 sampai 17.000 per liternya, sehingga kesulitan menjual dengan satu harga mengikuti HET.

Baca juga: Perajin Tahu di Tasikmalaya: Ini Terakhir Produksi, Besok Ikut Aksi Mogok Massal

"Nah ini yang sedang kita lihat apakah mereka mengajukan penggantian subsidi atau tidak? Jika tak ajukan penggantian subsidi saat mereka belanja minyak masih mahal sebelum HET, maka mereka telah menimbun dan akan ditindak pidana ekonomi," jelas Firmansyah kepada wartawan, Selasa (22/2/2022).

Firmansyah menambahkan, pihaknya selama ini terus melakukan berbagai upaya menekan harga lewat operasi pasar supaya harga minyak goreng merata sesuai HET.

Namun, upaya pemerintah daerah tersebut akan dinilai sia-sia jika pedagang justru memanfaatkan situasi dengan menyimpan stoknya di gudang dengan alasan demikian.

Baca juga: Minyak Goreng Murah Langka di Tasikmalaya, Pemkot Akan Gelar Razia Rutin

Sehingga, pihaknya yang merupakan bagian dari Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kota Tasikmalaya bersama Polresta Tasikmalaya terus mengecek upaya penimbunan dengan cara halus tersebut.

"Ya, dengan terus meminta sebanyak-banyaknya minyak goreng yang dibeli pemerintah provinsi atau pemerintah pusat untuk operasi pasar. Tapi, jika ada penimbunan dengan modus itu sama akan dikenakan tindak pidana ekonomi," tambahnya.

Firman pun mengaku hampir setiap hari selama ini terjadi kelangkaan minyak goreng di pasaran akibat situasi pedagang seperti itu.

Pihaknya pun bahkan menilai kondisi seperti ini bukan hanya di Kota Tasikmalaya saja, tapi permasalahan sama terjadi di seluruh daerah Indonesia usai adanya edaran HET.

Sehingga perlu semua stakeholder pemerintahan dan aparat penegak hukum secara tegas mencegah adanya berbagai upaya penimbunan dengan berbagai alasan.

"Permasalahannya karena keterbatasan stok minyak goreng premium atau curah yang dijual ke masyarakat di retail, pasar tradisional dan distributor terbatas stoknya akibat masalah yang sama tadi. Menunggu penggantian subsidi alasannya," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa 2 Orang

Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa 2 Orang

Bandung
Mencicipi Duku Cililitan, Si Manis dari Ciamis

Mencicipi Duku Cililitan, Si Manis dari Ciamis

Bandung
Cerita Petugas Kebersihan di Bandung Tinggal di Gubuk, Kaget Rumahnya Direnovasi

Cerita Petugas Kebersihan di Bandung Tinggal di Gubuk, Kaget Rumahnya Direnovasi

Bandung
Makanan Hajatan Diperiksa Usai Tewaskan 1 Orang dan Puluhan Keracunan di Cianjur

Makanan Hajatan Diperiksa Usai Tewaskan 1 Orang dan Puluhan Keracunan di Cianjur

Bandung
Uu Ruzhanul dan Dicky Candra Daftar Penjaringan Calon Wali Kota Tasikmalaya

Uu Ruzhanul dan Dicky Candra Daftar Penjaringan Calon Wali Kota Tasikmalaya

Bandung
Libur Lebaran Usai, 5 Titik PKL di Bandung Kembali Ditata

Libur Lebaran Usai, 5 Titik PKL di Bandung Kembali Ditata

Bandung
Kisah Penyintas Gempa Cianjur, Sudah 1,5 Tahun Tinggal di Rumah Terpal

Kisah Penyintas Gempa Cianjur, Sudah 1,5 Tahun Tinggal di Rumah Terpal

Bandung
Viral Video Tawuran Pelajar SMP di Cirebon, Seorang Siswa Terkapar

Viral Video Tawuran Pelajar SMP di Cirebon, Seorang Siswa Terkapar

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
2 Bulan Ratusan Korban Pergerakan Tanah di Bandung Barat Terkatung-katung Menanti Relokasi Rumah

2 Bulan Ratusan Korban Pergerakan Tanah di Bandung Barat Terkatung-katung Menanti Relokasi Rumah

Bandung
Keluarga Tahanan Tewas Minum Detergen di Cianjur Ikhlas dan Cabut Permintaan Otopsi

Keluarga Tahanan Tewas Minum Detergen di Cianjur Ikhlas dan Cabut Permintaan Otopsi

Bandung
Korban Pengeroyokan di Ciparay Bandung Kritis, Polisi: Motifnya Cemburu

Korban Pengeroyokan di Ciparay Bandung Kritis, Polisi: Motifnya Cemburu

Bandung
Ikuti Google Maps, Pengendara Mobil Terjebak di Jalan Berlumpur Bogor Semalaman

Ikuti Google Maps, Pengendara Mobil Terjebak di Jalan Berlumpur Bogor Semalaman

Bandung
Kasus Keracunan Massal di Cianjur, 1 Warga Tewas, Dinkes Uji Sampel Makanan

Kasus Keracunan Massal di Cianjur, 1 Warga Tewas, Dinkes Uji Sampel Makanan

Bandung
2 Mantan Bupati Ingin Maju Pilkada Garut lewat Jalur Perseorangan

2 Mantan Bupati Ingin Maju Pilkada Garut lewat Jalur Perseorangan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com