BANDUNG, KOMPAS.com - Korban penipuan pembelian minyak goreng kembali buka suara.
Bahkan, beberapa di antaranya sudah saling berkomunikasi dan kerap berkumpul membahas kelanjutan nasib uang mereka yang digondol terlapor IR.
Lilis (50), salah satu korban mengatakan, total korban penipuan yang dilakukan IR ada 22 orang. Semuanya sering berkomunikasi.
"Hari ini kumpul cuma berenam, perkumpulan korban minyak goreng murah," kata Lilis, saat ditemui kediamannya di Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (26/2/2022).
Baca juga: Kisah Korban PO Minyak Goreng di Bandung, Percaya karena Kenalan Lama Malah Rugi Rp 95 Juta
Lilis mengaku, tergiur dengan harga minyak goreng yang ditawarkan IR. Sebab, saat itu harga minyak goreng sedang naik.
Pelaku IR, kata Lilis, mengiming-imingi dengan mengatakan ada promo harga minyak goreng.
"Kami di iming-iming dengan harga murah, sedangkan waktu itu sekitar bulan Desember harga minyak lagi tinggi, buat kami waktu itu masuk akal sih. Dia bilang promo akhir tahun, sebelum Natal," ucap dia.
"Kemasan 2 liter dengan merek Bimoli, Tropical, waktu itu minyak harga Rp 38.000, dia jual Rp 30.000 kan murah banget," sambung dia.
Lilis mengatakan, IR tidak langsung melakukan penipuan dengan cepat, melainkan secara bertahap.
Lilis yang mengalami kerugian Rp 193 juta sempat masih percaya meskipun IR sudah mulai melaksanakan aksinya.
Padahal, saat mengirim barang, IR kerap tak tepat waktu.
"Awalnya mah bagus pengiriman, 3 kali pengiriman. Pas ke empat mulai kacau, saya sempat order Rp 80 juta, tapi minyak goreng yang datang itu cuma seharga Rp 15 juta. Kerugian Rp 193 juta," tutur dia.
"Terus jamnya juga enggak tentu, dia bilang datang jam 5 barangnya, eh malah jam 12 kadang jam 1 malam. Terakhir, pengiriman tanggal 9 Desember," ujar dia.
Saat ini, Lilis sudah melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polsek Cileunyi.
Meskipun sebagian dari rekannya sesama korban masih ada yang menunggu itikad baik IR.
"Masih ada juga yang menunggu itikad baik, tapi secepatnya, mungkin Senin kami bakal lapor ke Polres," ujar Lilis.
Lilis dan korban lainnya tergiur bukan tanpa alasan.
Selain IR yang dikenal dengan perangai yang baik, IR juga kerap mengenalkan anggota keluarganya, sehingga para korban percaya dan yakin.
"Orangnya baik, bahkan waktu pertama ngirim ke saya sama orangtua nya. Malah dia nunjukin rumahnya, ngasih alamat komplit. Kami tuh kenal bukan dengan dia saja, bahkan orangtuanya juga," kata Lilis.
Baca juga: Cerita Para Korban PO Minyak Goreng Murah di Bandung, Kerugian Capai Rp 1,6 Miliar
Kepada para korban, IR mengaku sebagai pegawai di perusahaan retail besar di Indonesia.
Bahkan, kata Lilis, IR memiliki kartu identitas dari perusahaan retail tersebut.
Hal ini yang membuat Lilis dan yang lainnya rela menggelontorkan sejumlah uang pada IR.
"Dia ngakunya seorang treder, terus bilang juga karyawan, punya ID-nya juga. Waktu pertama dan kedua saya ngambil di lokasi yang katanya tempat di kerja, cuma pas ketiga saya disuruh nunggu di rumah saja," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.