KOMPAS.com - Berikut berita populer Bandung pada Selasa (1/2/2022):
MN (23), warga asal Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang diamankan karena terlibat arisan bodong dengan kerugian mencapai Rp 21 miliar.
Saat diamankan, ia mengaku menyesal dan meminta maaf karena tak bisa mengembalikan uang unvestasi para korban.
MN mengatakan, ia menjalankan arisan online sejak empat tahun yang lalu.
"Awalnya arisan online beneran. Tapi karena ke sininya banyak member arisannya udahan, jadi saya mulai kepikiran bikin arisan bodong," ujarnya.
MN mengatakan, untuk menarik para korbannya, ia mengimingi dengan bunga yang besar.
"Tapi ke sininya, karena bunga yang saya tawarkan itu besar jadi ga bisa ketutup, malah habis semuanya. Nyadar-nyadar sudah M M-an gitu (sudah mencapai miliaran)," ujarnya.
Baca juga: Penyesalan MN, Pelaku Arisan Bodong yang Rugikan Korban hingga Rp 20 Miliar
Peresmian itu dipimpin langsung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama para tokoh sunda dan keluarga Mochtar Kusumaatmaja, di halaman Kantor Inspektorat Jabar, Kota Bandung, Selasa (1/3/2022).
Ia mengatakan pentingnya penyematan Mochtar Kususmaatmadja sebagai nama jalan mengingat jasanya sebagai inisiator Wawasan Nusantara bersama Ir H Djuanda.
"Menurut saya paling penting, yang membuat luas Indonesia meningkat dua setengah kali lipat adalah perjuangan Prof Mochtar. Karena dulu zaman Belanda, perhitungannya itu hanya 3 mil dari pantai. Akibatnya, jika jarak antara pulau jauh tengahnya jadi milik internasional. Itulah makanya kapal asing dulu bisa seliweran di wilayah nusantara," tutur Emil.
Baca juga: Resmi, Jalan Layang Pasupati Bandung Berganti Nama Jadi Jalan Prof Mochtar Kusumaatmaja
Dari data yang ditemukan, korban adalah warga Jalan Kopral Rali, Paisr Putih, Kota Jambi.
Berdasarkan keterangan masini, korban diketahui tiba-tiba berdiri di atas rela saat kereta api sudah mendekat.
"Menurut keterangan saksi-saksi sewaktu kereta melintas di TKP, tiba-tiba terlihat ada seorang laki-laki berdiri di tengah rel kereta. Sehingga masinis tidak bisa mengerem kereta api dan korban tertabrak, mengakibatkan meninggal dunia di tempat," ungkap Kapolsek Ciawi, Polresta Tasikmalaya, Kompol Setiyana.
Baca juga: Mahasiswa Bandung Tewas Tertabrak Kereta Api di Tasikmalaya