KOMPAS.com - Sintren merupakan kesenian tari tradisional yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat.
Tidak hanya kesenian tradisional, Tari Sintren juga mengandung unsur magis dalam pementasannya.
Dengan demikian, Tari Sintren tidak boleh dipentaskan hanya untuk mainan, melainkan harus dalam kerangka adat yang baku.
Dalam pementasannya, Tari Sintren dibawakan oleh penari yang mengenakan kostum khusus dengan ciri khas berkacamata hitam.
Secara bahasa, Tari Sintren berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu “si” dan “tren”.
Kata “si” merupakan ungkapan panggilan yang berarti dia. Sedangkan “tren” berasal dari kata tri atau putri.
Sehingga kata sintren memiliki arti si putri, yang dalam konteks tarian merujuk pada si penari.
Selain itu, Sintren juga diduga berasal dari kata “sindir” dan “tetaren”. Maksudnya adalah menyindir suatu pihak melalui tari-tarian.
Munculnya sintren berkaitan dengan sosok Seca Branti, yaitu seorang abdi Pangeran Diponegoro yang berhasil melarikan diri ke daerah Indramayu.
Saat itu Seca Branti sering berkumpul dengan para pemuda untuk membacakan syair-syair perjuangan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.