Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menara Masjid Pemkab Tasikmalaya Roboh, PKL Sebut Bangunan Selalu Goyang Setiap Hujan Angin

Kompas.com - 02/03/2022, 12:14 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baiturrahman Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya meminta seluruh pedagang kaki lima (PKL) di sekitar menara Masjid Agung Baiturrahman di Komplek Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya Bojong Koneng yang roboh untuk pindah ke lokasi aman, pada Rabu (2/3/2022).

Pembangunan masjid agung sendiri dikerjakan dua tahap. Pembangunan gedung inti dan menara depan dilakukan saat era Bupati Tatang Farhanul Hakim pada 2009.

Sedangkan bangunan pelengkap masjid berupa lapangan sintetis dan menara yang roboh, dibangun di era Bupati Uu Ruzhanul Ulum pada tahun 2018.

Baca juga: Menara Masjid Pemkab Tasikmalaya Roboh Timpa Warung dan Sepeda Motor, Pedagang Histeris

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, terlihat beberapa petugas Kepolisian dari Satreskrim Polres Tasikmalaya sedang mengecek menara masjid yang roboh dan meminta keterangan dari para saksi di sekitar lokasi kejadian siang tadi.

"Kami sudah meminta para PKL di sekitar Taman Sintetis masjid dekat menara yang roboh untuk segera mengosongkan dan pindah ke lokasi aman. Itu untuk menjaga hal-hal yang tak diinginkan," jelas Ketua DKM Masjid Pemkab Tasikmalaya Hasan Basri, kepada wartawan, Rabu (2/3/2022) siang.

Sementara itu, Dani (39) salah seorang pedagang di lokasi mengaku, selalu melihat menara bergoyang setiap kali terjadi hujan disertai angin.

Bahkan saat pembangunan menara di Taman Sintetis sekitas masjid dilakukan, dia mengaku melihat besi yang dipasang berukuran kecil.

Menurut Dani, hal itu berbeda dengan pembangunan menara depan yang dibangun pada 2009, terlihat sangat kokoh dengan struktur besi berukuran besar.

"Dulu saya lihat menara yang baru ini besinya kecil-kecil. Kalau saat hujan angin, menara terlihat goyang Pak. Makanya yang satu roboh kemarin, dan yang di pinggirnya pun sudah goyang-goyang kalau hujan angin," kata dia.

Hal sama diutarakan Dian (58), warga setempat yang ikut melihat bangunan menara yang roboh dekat garis polisi di bawahnya.

Dirinya menyebut, besi-besi yang menopang bangunan menara roboh terlihat kecil dan tidak seimbang dengan ukuran menara yang tinggi dan besar.

"Kalau besi sebesar ini mana tahan dengan tinggi besarnya menara. Pantesan roboh, beda dengan menara yang ada di depan pinggir jalan yang dibangun dulu, itu kuat sampai sekarang," ungkapnya.

Bangunan Menara sebelah timur Masjid Baiturrahman Pemkab Tasikmalaya di Bojong Koneng Singaparna tiba-tiba roboh menimpa warung dan sepeda motor saat kondisi cerah dan tak ada angin serta hujan pada Senin (28/2/2022) sore sekitar pukul 15.15 WIB.KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Bangunan Menara sebelah timur Masjid Baiturrahman Pemkab Tasikmalaya di Bojong Koneng Singaparna tiba-tiba roboh menimpa warung dan sepeda motor saat kondisi cerah dan tak ada angin serta hujan pada Senin (28/2/2022) sore sekitar pukul 15.15 WIB.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Kabupaten Tasikmalaya Endang Syahrudin membenarkan bahwa bangunan menara masjid yang roboh itu dibangun sekitar tahun 2018.

Namun, pihaknya belum bisa menjabarkan secara rinci terkait anggaran yang dipakai untuk pembangunan menara tersebut karena dirinya mengaku baru menjabat sebagai sekretaris dinas PU selama beberapa pekan belakangan.

"Betul, menara yang roboh itu di anggaran 2018. Nah, kalau junlah anggarannya saya harus buka lagi dokumennya karena saya baru menjabat di sini. Sementara pejabat bidang bangunan sedang berada di Inspektorat," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Lahan Kering di Gunung Manglayang Terbakar, Warga Padamkan Api Pakai Pelepah Pisang

Lahan Kering di Gunung Manglayang Terbakar, Warga Padamkan Api Pakai Pelepah Pisang

Bandung
Unpad: 85 Persen Bahan Baku Produk Kecantikan Masih Impor

Unpad: 85 Persen Bahan Baku Produk Kecantikan Masih Impor

Bandung
5 Wanita di Bandung Dijual 2 Muncikari Prostitusi 'Online'

5 Wanita di Bandung Dijual 2 Muncikari Prostitusi "Online"

Bandung
Jualan Nasi Kuning ala Jusuf Hamka, Nilai Filosofis dan Pengalaman Masa Kecil

Jualan Nasi Kuning ala Jusuf Hamka, Nilai Filosofis dan Pengalaman Masa Kecil

Bandung
Menyusuri 'Jalan Stum' Jalur Bersejarah Era Kolonial Belanda di Garut

Menyusuri "Jalan Stum" Jalur Bersejarah Era Kolonial Belanda di Garut

Bandung
Pantai Cibutun Sukabumi Disebut Terkotor Keempat di Indonesia, Sampah Ganggu Nelayan

Pantai Cibutun Sukabumi Disebut Terkotor Keempat di Indonesia, Sampah Ganggu Nelayan

Bandung
Wanita Lansia yang Hidup Sebatang Kara di Bandung Dievakuasi Dinas Sosial

Wanita Lansia yang Hidup Sebatang Kara di Bandung Dievakuasi Dinas Sosial

Bandung
Pantai di Sukabumi Disebut Terkotor Keempat Se-Indonesia, Pemkab Jadwalkan Pembersihan Massal

Pantai di Sukabumi Disebut Terkotor Keempat Se-Indonesia, Pemkab Jadwalkan Pembersihan Massal

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 3 Oktober 2023: Cerah dan Berawan

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 3 Oktober 2023: Cerah dan Berawan

Bandung
Curug Panjang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Panjang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Bandung
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Kos-kosan Per Jam di Indramayu Disegel Usai Digerebek Puluhan Ibu-ibu

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Kos-kosan Per Jam di Indramayu Disegel Usai Digerebek Puluhan Ibu-ibu

Bandung
2 Eks Kadis dan Ketua Serikat Pekerja di Purwakarta Jadi Tersangka Korupsi, Rugikan Negara Rp 1,8 Miliar

2 Eks Kadis dan Ketua Serikat Pekerja di Purwakarta Jadi Tersangka Korupsi, Rugikan Negara Rp 1,8 Miliar

Bandung
Deklarasi Dukung Ganjar Jadi Bakal Capres, Ketua PSI Cirebon Disanksi SP 1

Deklarasi Dukung Ganjar Jadi Bakal Capres, Ketua PSI Cirebon Disanksi SP 1

Bandung
Siswa SMP di Bandung Dirundung Teman Sekolah, Polisi Dalami Motifnya

Siswa SMP di Bandung Dirundung Teman Sekolah, Polisi Dalami Motifnya

Bandung
3 Pasien yang Hilang Saat Kebakaran RSUD Garut Ternyata Sudah Pulang ke Rumahnya

3 Pasien yang Hilang Saat Kebakaran RSUD Garut Ternyata Sudah Pulang ke Rumahnya

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com