Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER BANDUNG] Kasus Penipuan Penjual Minyak Goreng | Menara Masjid Pemkab Tasikmalaya Roboh

Kompas.com - 03/03/2022, 06:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Berikut berita populer Bandung selengkapnya:

1. Kasus penipuan penjual minyak goreng di Bandung

Kasus penipuan penjual minyak goreng di Kabupaten Bandung kini diambil alih Polresta Bandung.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengaku, pihaknya telah meminta keterangan dari saksi dan korban untuk kelengkapan penyelidikan lebih lanjut.

Sejauh ini, baru dua orang korban yang memberikan kesaksian kepada tim penyidik. Ia menyebut, tidak menutup kemungkinan korban bakal bertambah.

"Sejauh ini yang menjadi korban, melapor dan memberikan kesaksian kepada kami baru dua orang, atas nama E dan Y, total kerugiannya mencapai ratusan juta," ujarnya.

Baca juga: Polres Bandung Ambil Alih Kasus Penipuan Penjual Minyak Goreng di Kabupaten Bandung

2. Status tersangka Nurhayati dibatalkan

Elyasa Budianto, pengacara Nurhayati, memberikan keterangan di depan Kantor Pengadilan Negeri Kota Cirebon pada Rabu (23/2/2022).KOMPAS.com/MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Elyasa Budianto, pengacara Nurhayati, memberikan keterangan di depan Kantor Pengadilan Negeri Kota Cirebon pada Rabu (23/2/2022).
Status tersangka Nurhayati, warga Desa Citemu, Cirebon, Jawa Barat, pelapor kasus dugaan korupsi dana desa, akhirnya dicabut.

Pihak Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon sudah mengeluarkan Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan (SKP2) untuk Nurhayati.

"Berdasarkan hasil penelitian, kami Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon belum mendapatkan niat jahat terhadap perbuatan Nurhayati. Sehingga pada hari ini, kami keluarkan SKP2 terhadap tersangka Nurhayati," kata Hutamrin, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon, Selasa (1/3/2022).

Hutamrin juga mengatakan, keputusan itu dilakukan agar menjelaskan status hukum Nurhayati. Namun untuk kasus dugaan korupsi yang dilakukan tersangka S, oknum Kepala Desa Citemu, tetap berlanjut.

Baca juga: Kejaksaan Negeri Cirebon Ungkap Alasan Pembatalan Status Tersangka Nurhayati

3. Menara masjid Pemkab Tasikmalaya roboh

Petugas Satreskrim Polres Tasikmalaya sedang memeriksa puing-puing menara masjid Pemkab Tasikmalaya yang roboh dengan anggaran proyek Rp Miliar dan dibangun tahun 2019, Rabu (2/3/2022).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Petugas Satreskrim Polres Tasikmalaya sedang memeriksa puing-puing menara masjid Pemkab Tasikmalaya yang roboh dengan anggaran proyek Rp Miliar dan dibangun tahun 2019, Rabu (2/3/2022).
Menara Masjid Agung Baiturrahman di Komplek Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya Bojong Koneng roboh menimpa sebuah warung dan sepeda motor di bawahnya pada Senin (28/2/2022) sore.

Usai kejadian tersebut, Dewan Kemakmuran Masji meminta seluruh PKL di sekitar menarai masjid pindah ke lokasi yang aman.

"Kami sudah meminta para PKL di sekitar Taman Sintetis masjid dekat menara yang roboh untuk segera mengosongkan dan pindah ke lokasi aman. Itu untuk menjaga hal-hal yang tak diinginkan," jelas Ketua DKM Masjid Pemkab Tasikmalaya Hasan Basri, kepada wartawan, Rabu (2/3/2022) siang.

Sementara itu, Dani (39) salah seorang pedagang di lokasi mengaku, selalu melihat menara bergoyang setiap kali terjadi hujan disertai angin.

Bahkan saat pembangunan menara di Taman Sintetis sekitas masjid dilakukan, dia mengaku melihat besi yang dipasang berukuran kecil. Menurut Dani, hal itu berbeda dengan pembangunan menara depan yang dibangun pada 2009, terlihat sangat kokoh dengan struktur besi berukuran besar.

Baca juga: Menara Masjid Pemkab Tasikmalaya Roboh, PKL Sebut Bangunan Selalu Goyang Setiap Hujan Angin

4. Tak pernah PCR, warga Bandung dinyatakan positif Covid

Ilustrasi swab test Covid-19SHUTTERSTOCK Ilustrasi swab test Covid-19
Salah satu warga Kota Bandung dinyatakan positif Covid-19 lewat tes PCR di salah satu rumah sakit swasta di Kota Bandung.

Padahal, orang tersebut tidak pernah melakukan PCR.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Asep Gufron menduga hal tersebut terjadi karena salah input.

"Ini baru pertama kali terjadi di Kota Bandung. Tapi PCR itu kan pakai NIK, bisa saja salah input. Salah input satu nomor saja kan pasti beda," kata Asep saat dihubungi, Rabu (2/3/2022).

"Kita minta bantu cari identitas orang yang merasa tidak di-PCR tapi ada hasilnya positif. Kalau tidak kita imbau orang yang bersangkutan lapor ke kami dan kami siap fasilitasi," tambah dia.

Baca juga: Tak Pernah Tes PCR, Warga Bandung Dinyatakan Positif Covid-19 oleh RS, Ini Penjelasan Satgas

5. Warga di kampung rata-rata punya banyak anak

Ilustrasi anak bertumbuh dan berkembang dengan optimal karena memiliki daya tahan tubuh yang baik.Shutterstock/Urbanscape Ilustrasi anak bertumbuh dan berkembang dengan optimal karena memiliki daya tahan tubuh yang baik.
Rata-rata warga di Kampung Sidereang Legok, Desa Cintanagara, di kaki Gunung Cikuray Garut memiliki banyak anak.

Di kampung tersebut pasangan suami istri memiliki anak di atas lima orang bahkan ada yang lebih dari 10 orang.

Jumlah anak yang banyak dari tiap keluarga di dua RT yang ada di Kampung Sidereang, dikarenakan banyak warga menolak ikut program Keluarga Berencana (KB).

"Selain KB, vaksin juga nolak, tapi kalau dari kelompok mereUndang Wahyu, Kepala Dusun III Desa Cintanagara Kecamatan Cigedug, Rabu (2/3/2022) saat ditemui di Kantor Kecamatan Cigedug.

Baca juga: Kampung di Garut Ini Warganya Rata-rata Punya Banyak Anak hingga Belasan, Kartu Keluarga 2 Lembar

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: M. Elgana Mubarokah, Irwan Nugraha, Putra Prima Perdana, Ari Maulana Karang | Editor : Gloria Setyvani Putri, Michael Hangga Wismabrata, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Rekomendasikan 2 Tokoh di Pilkada Bandung Barat 2024

Golkar Rekomendasikan 2 Tokoh di Pilkada Bandung Barat 2024

Bandung
Mantan Bupati Majalengka Diperiksa 8 Jam sebagai Saksi Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Mantan Bupati Majalengka Diperiksa 8 Jam sebagai Saksi Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Pemilik Bengkel di Cirebon Dirampok dan Dibunuh

Pemilik Bengkel di Cirebon Dirampok dan Dibunuh

Bandung
Pendaftaran PPK Pilkada Karawang 2024 Dibuka, 'Track Record' Jadi Pertimbangan

Pendaftaran PPK Pilkada Karawang 2024 Dibuka, "Track Record" Jadi Pertimbangan

Bandung
Emak-emak di Karawang Mengamuk, Bakar Saung Tempat Transaksi Obat Keras

Emak-emak di Karawang Mengamuk, Bakar Saung Tempat Transaksi Obat Keras

Bandung
2 ABK di Cirebon Ditemukan Tewas di Palka Kapal, 1 Orang Lainnya Kritis

2 ABK di Cirebon Ditemukan Tewas di Palka Kapal, 1 Orang Lainnya Kritis

Bandung
3 Jam Dibuka, Pendaftaran PPK Pilkada Garut 2024 Langsung Diserbu 500 Pelamar

3 Jam Dibuka, Pendaftaran PPK Pilkada Garut 2024 Langsung Diserbu 500 Pelamar

Bandung
Golkar Sebut Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Wali Kota Bandung

Golkar Sebut Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Wali Kota Bandung

Bandung
1 Orang Tewas Terseret Banjir Bandang di Kertasari, Bandung

1 Orang Tewas Terseret Banjir Bandang di Kertasari, Bandung

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa 2 Orang

Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa 2 Orang

Bandung
Mencicipi Duku Cililitan, Si Manis dari Ciamis

Mencicipi Duku Cililitan, Si Manis dari Ciamis

Bandung
Cerita Petugas Kebersihan di Bandung Tinggal di Gubuk, Kaget Rumahnya Direnovasi

Cerita Petugas Kebersihan di Bandung Tinggal di Gubuk, Kaget Rumahnya Direnovasi

Bandung
Makanan Hajatan Diperiksa Usai Tewaskan 1 Orang dan Puluhan Keracunan di Cianjur

Makanan Hajatan Diperiksa Usai Tewaskan 1 Orang dan Puluhan Keracunan di Cianjur

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com