Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Tasikmalaya: Kasus Covid-19 Aktif Turun, Warga Harus Tetap Waspada

Kompas.com - 05/03/2022, 15:16 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat merilis data bahwa kasus Covid-19 aktif di wilayahnya menurun sejak dua hari terakhir.

Jumlah penurunan kasus aktif ini dipengaruhi oleh jumlah pasien yang sudah dinyatakan sembuh usai terkonfirmasi positif Covid-19.

Sesuai data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya yang dirilis lewat Instagram Diskominfo Tasikmalaya, jumlah kasus aktif Covid-19 pada Kamis (3/3/2022) adalah 2.606 kasus. Sementara pada Jumat (4/3/2022) tercatat ada 2.464 kasus.

Baca juga: Dalam Sehari, 7 Pasien Covid-19 di Babel Meninggal, Ini Kata Satgas

"Iya (ada penurunan), jumlah kasus aktif dipengaruhi oleh jumlah kasus pasien yang sembuh juga," jelas Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, kepada Kompas.com, Sabtu (4/3/2022).

Asep terus meminta masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan karena penurunan kasus aktif ini masih dinilai prematur. Pihaknya berharap, kasus Covid-19 aktif terus menurun ke depannya.

"Meski iya ada penurunan (kasus aktif), masyarakat terus diminta waspada dan perketat prokes (protokol kesehatan)," tambahnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya memprediksi puncak gelombang ketiga Covid-19 akan terjadi Maret 2022 dan kemudian melandai sampai turun kembali.

Penyebaran masif Covid-19 di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, beberapa pekan terakhir sudah menjadi transmisi lokal di dalam wilayah sendiri.

Semula penyebaran dari klaster perjalanan saja dari warga luar daerah, tapi saat ini sudah menyebar dari rumah ke rumah di lingkungan pemukiman.

"Di Kota Tasikmalaya sudah terjadi transimsi lokal dan penyebarannya lokal secara masif beberapa pekan terakhir. Usai prediksi pusat sekarang turun, Tasik kemungkinan puncaknya Maret," jelas Kepala Dinkes Kota Tasikmalaya, Uus Supangat kepada Kompas.com lewat telepon, Sabtu (4/3/2022).

Uus menambahkan, sesuai analisis data internalnya penyebaran gelombang ketiga Covid-19 di Kota Tasikmalaya dengan kota-kota besar terdapat jeda sebulan.

Di wilayah Bandung dan Jakarta mulai terjadi sejak Januari, sedangkan di Kota Tasikmalaya baru terjadi sejak awal Februari 2022.

Meski demikian, pihaknya pun berharap wilayahnya akan terjadi penuruna di luar prediksi awal bersamaan dengan kondisi di kota-kota besar sesuai rilis juru bicara Satgas Covid-19 Nasional.

Baca juga: Banyak Tenaga Kesehatan Terpapar Covid-19, Pemkot Solo Rekrut Relawan Kesehatan

"Sesuai jubir Nasional sudah turun, Kota Tasikmalaya harapannya sama-sama turun. Mulai terinfeksi satu bulan lebih awal dari kita di kota besar, lonjakan kasus di sini Februari ini. Ini sekarang sudah terjadi puncak di kota besar," tambah Uus.

Meski sempat terjadi lonjakan masif dengan kenaikan kasus aktif per hari ratusan orang, Uus mengklaim Bad Occupancy Rate (BOR) semua rumah sakit di wilayahnya masih aman di kisaran 50 sampai 60 persen.

"BOR masih aman dengan isolasi terpusat untuk gejala ringan di RSUD Dewi Sartika Kawalu dan bergela di beberapa RS besar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com