Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Bergerak di Cirebon, 6 Rumah di Pinggir Sungai Ciwaringin Ambruk

Kompas.com - 07/03/2022, 11:54 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Sebanyak enam rumah yang terletak di pinggir sungai besar Ciwaringin, di Desa Ciwaringin, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, ambruk. Musibah ini diduga terjadi karena tanah bergerak dan tanah labih.

Pantauan Kompas.com di lokasi, musibah itu salah satunya menimpa rumah warga bernama Nendri.

Bagian tengah hingga belakang rumah Nendri ambruk. Sebagian lantai dan tembok rumahnya retak dengan ukuran cukup besar.

Baca juga: Soal Tanggap Darurat Bencana Tanah Bergerak, BPBD Sukabumi Tunggu Kajian PVMBG

Perabotan yang ada di bagian kamar dan dapur juga rusak karena tertimpa material bangunan.

Beruntung, Nendri serta keluarganya sudah mengungsi ke rumah saudaranya yang terletak di desa tetangga.

Ade Suhendra (40), keluarga Nendri, menerangkan bagian belakang rumahnya sudah ambruk sejak tiga hari yang lalu.

Saat itu, terjadi hujan deras dalam waktu yang cukup lama. Hujan deras ini mengakibatkan sungai besar Ciwaringin meluap dan membawa tanah hingga menyebabkan longsor dan rumah warga ambruk.

"Kejadian baru tiga harian. Akibat longsor erosi sungai. Pas hujan deras, retak satu senti, (tambah) satu senti, tembok (dan) lantai retak. Terus melebar, melebar, akhirnya terjadi ambruk," kata Ade kepada Kompas.com di lokasi.

Ade menyebut musibah ini tidak hanya menimpa rumahnya, tetapi juga beberapa rumah warga lain.

Setidaknya ada enam rumah yang rusak akibat fenomena pergerakan tanah tersebut. Keenam rumah ini berada di pinggir sungai besar Ciwaringin.

Ade bersama warga lainnya sudah berusaha melaporkan kejadian ini sejak lama. Namun, hingga saat ini, upaya tersebut belum membuahkan hasil. Belum ada rumah warga ataupun bantaran sungai yang diperbaiki.

Warga takut kejadian ini akan semakin parah mengingat kondisi cuaca yang sedang di musim penghujan. Saat debit air tinggi, pergerakan tanah kembali terjadi, dan longsor semakin melebar. Sebagian warga sudah mengungsi ke rumah saudaranya di tempat yang lebih aman.

Wawan Gunawan selaku Kepala Desa Ciwaringin menyampaikan, kejadian ini sudah berlangsung cukup lama. Kejadian ini akibat sungai yang kerap kali mengalami banjir setiap tahunnya. Air tersebut mengenai tanah dan rumah warga yang lambat laun tergerus longsor.

"Sungai ini setiap tahun sering banjir. Akibatnya rumah rumah warga terkena imbasnya, dan longsor dan ini sekian dari rumah warga yang jadi korban. Dulunya ke belakang ada rumah, banyak," kata Wawan kepada Kompas.com di lokasi tanah bergerak.

Baca juga: Dampak Bencana Tanah Bergerak, Bangunan SMK Muslim Cendikia Palabuhanratu Rusak

Dia, sebagai kepala desa, sudah melaporkan kejadian tersebut ke tingkat lebih atas dan juga Bupati Cirebon. Namun, hingga saat ini, laporan tersebut belum mendapatkan tindakan. Dia justru memohon kepada banyak pihak terkait untuk membantu warga yang menjadi korban pergerakan tanah.

"Tolong sampaikan ke yang berwenang. Tolonglah bantu masyarakat Ciwaringin yang terkena dampak banjir (longsor) sungai alam ini. Warga ini sangat resah sekali. Apalagi kalau malam, hujan datang, banjir, pergerakan tanah, longsor," tambah Wawan.

Wawan akan segera melakukan pendataan terbaru, dan kembali melaporkan kepada Bupati Cirebon untuk mendapatkan solusi untuk warga terdampak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com