BANDUNG, KOMPAS.com - Rentetan awan panas guguran sempat terjadi di Gunung Merapi pada tanggal 9 Maret 2022 malam sekitar pukul 23.18 hingga Kamis (10/3/2022) pagi pukul 06.00 WIB.
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat 16 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal kurang lebih 5 kilometer ke arah tenggara yaitu di alur Kali Gendol.
"Awan panas guguran ini menyebabkan hujan abu ke beberapa tempat terutama di sisi barat laut Gunung Merapi sejauh maksimal 13 kilometer," ucap Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono melalui keterangannya, Kamis (10/3/2022).
Baca juga: Awan Panas Gunung Merapi Meluncur Sejauh 5 Km, Terjauh Selama Fase Erupsi
Menurut Eko, aktivitas erupsi saat ini terhitung masih tinggi di mana guguran terjadi rata-rata sebanyak 140 kali per hari.
Aktivitas vulkanik internal juga masih tinggi ditunjukkan oleh data seismisitas dan deformasi.
Seismisitas internal (VTB dan MP) terjadi >5 kali/hari, sedangkan laju deformasi EDM RB1 sebesar 3,5 mm/hari.
"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, maka dapat kami simpulkan bahwa, aktivitas vulkanik Gunung Merapi ditetapkan pada tingkat 'Siaga'," ucapnya.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.