BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memulangkan satu keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Cianjur dari Arab Saudi. Mereka tiba di tanah air Rabu (9/3/2022).
Sebelumnya, satu keluarga yang terdiri dari seorang ibu bernama Maisurah dan dua anaknya itu tak bisa pulang ke tanah air.
Selain tidak memiliki ongkos pulang, salah satu puteranya mengidap kanker ganas serta terkendala administrasi kependudukan.
Baca juga: 2 Bulan Telantar di Arab Saudi, Pekerja Migran Asal Sukabumi Akhirnya Dipulangkan
Ketua Umum Jabar Quick Response (JQR) Bambang Trenggono mengatakan, awalnya JQR diperintahkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk menyelesaikan masalah warga Jabar yang tertahan di Arab Saudi.
"Pak Gubernur memiliki perhatian khusus terhadap nasib para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jabar. Maka dari itu kami diminta langsung oleh beliau untuk mengawal proses pemulangan PMI asal Cianjur yang tengah bekerja di Riyadh Arab Saudi," ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/3/2022).
Mendapat perintah itu, lanjut Bambang, JQR langsung berkoordinasi lintas instansi untuk memulangkan mereka.
“Selain mengawal proses pemulangan Ibu Maisaroh dan kedua anaknya, proses pemulihan dan pengobatan anaknya juga menjadi prioritas kami. Maka dari itu kami segera respons dan berkonsolidasi dengan OPD terkait baik dari lingkup pemerintah provinsi maupun kabupaten,” ujarnya.
Baca juga: 86 Pekerja Migran Ilegal Diamankan di Asahan Sumut, Hendak Diberangkatkan ke Malaysia
Pemprov Jabar, kata Bambang, juga berkordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk memfasilitasi biaya rumah sakit.
“Dari JQR akan melakukan pendampingan di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur sehingga pengobatannya terjamin,”ucapnya.
Tim JQR juga sudah menemui keluarga tersebut di Cianjur.
Maisurah menceritakan, sejak tahun 2006 telah meninggalkan Cianjur dan bekerja di Arab Saudi dan tidak pernah pulang.
“Setelah suami wafat, kami pada Juli 2021 sudah ingin pulang ke Cianjur namun terkendala biaya dan anak saya Anwar didiagnosa tumor ganas,”ujarnya.
Beruntung biaya pengobatan Anwar dibantu oleh majikan Maisurah dan pihak KBRI Arab Saudi. Maisurah akhirnya meminta bantuan KBRI untuk keinginannya kembali ke tanah air.
“Dari KBRI informasinya sampai ke Pak Gubernur Ridwan Kamil, alhamdullilah takdirnya saya bisa pulang, saya ucapkan terima kasih banyak buat Pak Gubernur Ridwan Kamil,” ujarnya.
Setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Maisurah dan kedua anaknya dijemput pihak Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk diantar ke tempat karantina di Jakarta.