Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arisan Fiktif di Bandung, Kerugian Rp 21 Miliar, Pelaku Tinggal di Kontrakan dan Kerap Pamer Kemewahan

Kompas.com - 12/03/2022, 08:02 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pasangan suami istri, HTP dan MAw (23) ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus arusan fiktif di Kabuptena Sumedang dan Kabupaten Bandung.

Total korban HTP dan MAW adalah 150 orang dengan total kerugian mencapai Rp 21 miliar.

Namun daftar korban yang berhasil dikumpulkan pihak kepolisian baru 98 orang

Modus yang dilakukan oleh kedua tersangka adalah menawarkan lelang arisan kepada calon korban. Mereka mengiming-imingi keuntung untuk pembelian minimal 1 slot arisan seharga Rp 1 juta.

Baca juga: Modus Arisan Bodong Rp 21 M di Sumedang, Tersangka Flexing di Medsos dan Janjikan Fee jika Rekrut Orang Lain

Para member akan mendapatkan arisan sebesar Rp 1,35 juta serta akan mendapatkan fee sebesar Rp 250.000 apabila membawa orang lain.

Para tersangka mempromosikan arisan tersebut melalui status di media sosial.

Namun saat jatuh tempo pembayaran arisan, kedua tersangka tak kunjung melakukan pembayaran para korban.

Untuk mendata jumlah korban, pihak kepolisian telah membuka hotline pengaduan arisan fiktif yang menelan kerugian mencapai Rp 21 miliar.

Baca juga: Terungkap Aliran Dana Tersangka Arisan Fiktif di Bandung dan Sumedang, Salah Satunya untuk Beli Mobil

Mengaku tak bisa mengembalikan uang korban

MN mengakui membuka investasi bodong yang merugikan ratusan korban dengan total nilai mencapai Rp 20 miliar, Senin (28/2/2022). AAM AMINULLAH/KOMPAS.comKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH MN mengakui membuka investasi bodong yang merugikan ratusan korban dengan total nilai mencapai Rp 20 miliar, Senin (28/2/2022). AAM AMINULLAH/KOMPAS.com
MAW awalnya mengaku telah menginvestasikan yang dari korban. Namun ia tak menyampaikan secara eksplisit bisnis apa yang ia jalankan.

"Tapi ke sininya, karena bunga yang saya tawarkan itu besar, jadi enggak bisa ketutup, malah habis semuanya. Nyadar-nyadar sudah M M-an gitu (Sudah mencapai miliaran)," tutur MAW kepada Kompas.com di rumahnya di wilayah Jatinangor, Senin (28/2/2022) siang.

Dari arisan bodong itu ia sempat membeli aset satu unit rumah, mobil dan motor.

Namun rumah yang ia beli sudah terjual karena uangnya digunakan untuk membayar arisan yang ia kelola.

Baca juga: Polisi Ungkap Cara Tersangka Merekrut Para Korban Ikut Arisan Fiktif di Bandung dan Sumedang

MAW mengaku sudah empat tahun menjalankan usaha arisan online. Awalnya semuanya berjalan lancar. Namun karena banyak member yang berhenti, ia mulai membuat arisan fiktif.

Caranya adalah dengan mengiming-imingi korban dengan bunga besar. Setelah ada korban yang terjerat, awalnya MN menginvestasikan uang tersebut ke bisnis.

MAW megatakan, dari investasi arisan bodong ini, sebenarnya banyak juga yang mendapatkan keuntungan.

"Iya kalau dihitung-hitung yang banyak untungnya itu ya korban itu, karena bunganya besar jadi untung yang didapat juga besar. Makanya, mereka juga banyak yang mau ikut arisan bodong ini," ujar MN.

Baca juga: Korban Arisan Fiktif di Sumedang dan Kabupaten Bandung Meluas hingga Cianjur, Kerugian hingga Rp 21 M

MAW mengaku menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada semua korban investasi bodong yang ia jalankan.

"Saya menyesal, minta maaf kepada semua korban karena tidak bisa mengembalikan uang investasinya itu," tutur MAW, sambil menahan isak tangis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com