Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/03/2022, 14:52 WIB
Reni Susanti,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pendiri Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) meminta Reini Wirahadikusumah diminta mengingat pernyataannya saat kampanye untuk menjadi calon rektor.

Dikatakan pendiri SBM ITB Sudarso Kaderi Wiryono, saat mencalonkan diri pada 2019, Reini menyetujui otonomi SBM ITB. Bahkan otonomi bisa diterapkan di Sekolah/Fakultas lain di ITB.

"Pernyataan itu dikatakan rektor saat acara debat calon rektor akhir tahun 2019," ujar Sudarso dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (12/3/2022).

Baca juga: Duduk Perkara Konflik Rektor-Dosen SBM ITB Terkait Hak Swakelola

Sudarso mengatakan bahwa dalam debatnya saat itu, Reini menilai yang didapatkan pendidik dan tenaga kependidikan SBM ITB setimpal dengan upaya besar yang berikan untuk mahasiswa.

Oleh karena itu, Sudarso menilai tepat jika Rektor memberikan otonomi kepada SBM ITB.

Anggaran pengembangan dan operasional untuk mempertahankan standar international SBM pun harus tetap mengacu pada kesepakatan sebelumnya.

"Otonomi memberi keleluasaan untuk masing-masing fakultas dan sekolah bisa lebih inovatif, dan lincah dalam mengembangkan diri. Di lingkungan intelektual yang dinamis dan heterogen seperti di ITB, sentralisasi sudah tidak relevan," beber dia.

Rektor ITB pada 2003, sambung Sudarso, memiliki pemikiran yang jauh ke depan dan melihat pentingnya mendirikan sekolah bisnis dan manajemen yang dapat memberi nilai tambah bagi ITB.

Agar SBM ITB berkembang lebih cepat dengan kualitas kelas dunia, maka Rektor ITB saat itu memberikan otonomi dan fleksibilitas kepada SBM ITB.

Dengan adanya otonomi, para pendiri, dosen, dan tendik SBM ITB bisa secara inovatif dan gesit mendirikan dan mengelola SBM ITB sehingga pada usia yang ke-18 mendapatkan akreditasi internasional AACSB.

Sudarso juga menilain, dengan memiliki otonomi sendiri, SBM ITB telah membantu pemerintah menghemat devisa. Karena awal 2000-an, ribuan calon mahasiswa dari keluarga menengah ke atas sekolah ke luar negeri, seperti ke Australia, USA dan sebagainya.

Baca juga: Orangtua: Polemik Dosen-Rektor Ganggu Psikologis Mahasiswa SBM ITB

Jumlah mahasiswa SBM ITB saat ini sudah mencapai 4.000-an orang, jauh berkembang dibanding awal berdiri sekitar 300 mahasiswa.

Dengan hadirnya SBM ITB, mereka memiliki pilihan kuliah di dalam negeri dengan kualitas layanan dan fasilitas standar internasional.

Berita sebelumnya, konflik antara dosen SBM dan rektor semakin memanas. Puncaknya saat perkuliahan mahasiswa SBM ITB dihentikan baik luring ataupun daring.

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Humas ITB, Naomi Haswanto mengatakan, persoalan ini tengah diproses di internal Pimpinan ITB.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Temukan Limbah Garmen di Pantai Cibutun, Pj Gubernur Jabar Minta Aparat Selidiki

Temukan Limbah Garmen di Pantai Cibutun, Pj Gubernur Jabar Minta Aparat Selidiki

Bandung
Video Viral Aksi Duel Siswa di Cianjur, Berawal Saling Tantang di Medsos

Video Viral Aksi Duel Siswa di Cianjur, Berawal Saling Tantang di Medsos

Bandung
Ular Sanca 2,8 Meter Masuk Rumah di Cimahi, Warga Heboh

Ular Sanca 2,8 Meter Masuk Rumah di Cimahi, Warga Heboh

Bandung
Remaja Tanpa Identitas Ditemukan Tewas dengan Tangan Terikat di Indramayu

Remaja Tanpa Identitas Ditemukan Tewas dengan Tangan Terikat di Indramayu

Bandung
Aksi Brutal Pelajar Cianjur, Adu Jotos hingga Saling Piting dan Banting

Aksi Brutal Pelajar Cianjur, Adu Jotos hingga Saling Piting dan Banting

Bandung
Lama Tak Diperbaiki, Ruang Kelas SMP di Argabintana Cianjur Ambruk

Lama Tak Diperbaiki, Ruang Kelas SMP di Argabintana Cianjur Ambruk

Bandung
Tembakkan Pistol Saat Didatangi Serikat Buruh, Pria di Sumut Ditahan

Tembakkan Pistol Saat Didatangi Serikat Buruh, Pria di Sumut Ditahan

Bandung
Polisi Selidiki Dugaan Gratifikasi Perjalanan Umrah Pejabat di Cianjur

Polisi Selidiki Dugaan Gratifikasi Perjalanan Umrah Pejabat di Cianjur

Bandung
Gedung The Historich, Cagar Budaya yang Pernah Jadi Tempat Hiburan Tentara Belanda

Gedung The Historich, Cagar Budaya yang Pernah Jadi Tempat Hiburan Tentara Belanda

Bandung
Pemprov Jabar 'Curi Start' dari Agenda Pandawara Group Bersihkan Pantai Cibutun Loji di Sukabumi

Pemprov Jabar "Curi Start" dari Agenda Pandawara Group Bersihkan Pantai Cibutun Loji di Sukabumi

Bandung
Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Cianjur, Tangan Terikat dan Kepala Luka

Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Cianjur, Tangan Terikat dan Kepala Luka

Bandung
Beredar Video Duel Pelajar di Cianjur, 17 Orang dari 2 Sekolah Ditangkap

Beredar Video Duel Pelajar di Cianjur, 17 Orang dari 2 Sekolah Ditangkap

Bandung
Residivis di Banjar Incar Apotek, Curi Obat-obatan Psikotropika

Residivis di Banjar Incar Apotek, Curi Obat-obatan Psikotropika

Bandung
Setelah 3 Bulan Kering Kerontang Dilanda Kemarau, Tasikmalaya Mulai Diguyur Hujan

Setelah 3 Bulan Kering Kerontang Dilanda Kemarau, Tasikmalaya Mulai Diguyur Hujan

Bandung
Terbujuk Janji Kerja dengan Gaji Besar di Australia, 29 Orang Jadi Korban TPPO

Terbujuk Janji Kerja dengan Gaji Besar di Australia, 29 Orang Jadi Korban TPPO

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com