Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pak Guru Oman Dirikan Sekolah di Kampung Terpencil Karawang, Mengajar 70 Siswa Seorang Diri

Kompas.com - 18/03/2022, 19:35 WIB
Farida Farhan,
Khairina

Tim Redaksi

Donatur itu awalnya akan melakukan survei untuk pembangunan mushola. Begitu melihat gubuk di depan rumahnya, donatur itu bertanya.

Mendengar penjelasan Oman bahwa gubuk tersebut merupakan sekolah kelas jauh dan kondisinya yang parah, donatur itu memilih lebih dulu membangunkan kelas.

Mengajar 70 siswa seorang diri

Oman berujar saat ini ada 70 siswa kelas Jauh SDN Wanajaya III. Selain itu kini telah berdiri SMP dan SMA non formal. Muridnya sebanyak 45 untuk SMP dan 72 murid untuk SMA.

Saat ini, Oman mengajar seorang diri. Sorang guru lainnya telah ditarik menjadi kepala sekolah. Dua lainnya ditarik untuk mengajar di sekolah induk. Adapun selebihnya mengundurkan diri.

"Terkadang kita juga dibantu oleh mahasiswa dan relawan untuk mengajar," katanya.

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka di Kota Malang, Mayoritas Sekolah Pilih Opsi 100 persen

Tahun 2019, Oman pensiun menjadi ASN. Akan tetapi pengabdiannya menjadi guru tetap ia lakukan.

Oman lolos dalam tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada 2015. Saat itu, ia menjadi CPNS Kategori 2.

Oman baru merasakan mempunyai gaji jutaan rupiah setelah puluhan tahun mengabdi menjadi guru di kelas jauh SDN Wanajaya III.

Gaji PNS Oman Rp 2,5 juta per bulan. Namun, ia hanya menjadi PNS selama empat tahun. Ia kemudian pensiun karena umur. Meski begitu, Oman tak menerima uang pensiun.

Sebab, aturannya uang pensiun diberikan kepada mereka yang memiliki masa kerja PNS selama lima tahun.

"Tetapi itu saya terima dan saya memang tidak berniat untuk menjadi PNS. Mengajar di Kampung Cilele ini saya lakukan hanya karena ibadah," ungkapnya.

Diketahui, Kampung Cilele merupakan salah satu perkampungan terpencil di Karawang.

Mereka baru menikmati listrik lima tahun terakhir, itu pun menggunakan solar cell. Sinyal telepon genggam pun tak ada hingga kini.

Kampung itu dihuni sekitar 100 kepala keluarga, yang sebagian besar petani dan pekebun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com