Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku UMKM di Cianjur Menjerit, Minyak Goreng Tembus Rp 25.000 Per Liter

Kompas.com - 23/03/2022, 10:40 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Khairina

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Sejumlah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sudah beberapa pekan terakhir tak produksi.

Penyebabnya, ketersediaan minyak goreng di pasaran yang terbatas, dan harganya yang masih melambung tinggi.

Dini Haerani (40), pelaku UMKM asal Ciranjang, Cianjur mengaku sudah dua pekan menghentikan produksi.

Baca juga: Kapolresta Bandung Instruksikan Polsek Cek Keberadaan Minyak Goreng di Wilayahnya

Mahalnya harga minyak goreng membuat perajin abon ini kelimpungan dan bingung.

Pasalnya, ia mengaku tak bisa serta merta menaikkan harga produknya.

"Meskipun pada akhir terpaksa menaikkan juga. Imbasnya ya ke daya beli, jadi turun ini," kata Dini saat dihubungi Kompas.com via telepon seluler, Rabu (23/3/2022).

Dini mengaku, sejak minyak goreng menghilang di pasaran sangat berdampak terhadap usahanya.

Betapa tidak, setiap hari ia harus menghabiskan 12-15 liter minyak goreng untuk produksi,

"Sekarang harganya Rp 23.000 per liter. Pernah sampai Rp 28.000, dan itu benar-benar langsung berhenti total produksi," ujar dia.

Baca juga: Stok Minyak Goreng Kosong di Pasar, Kapolres Ciamis: Dalam Waktu Dekat Akan Ada Pengiriman

Selain mahal, ketersediaannya juga masih terbatas, untuk mendapatkan minyak goreng, Dini harus tanya sana sini dan mencari seharian.

"Di pasaran dan ritel sebenarnya ada, tapi terbatas, saya sering tidak kebagian, makanya ini coba cari-cari di pasar, meski harganya mahal, ya mau bagaimana lagi, usaha ini harus tetap jalan meski kondisinya seperti ini," ujar Dini.

Senada, Nai Aisyah (33), perajin keripik juga mengaku sudah sepekan tak produksi.

Pasalnya minyak goreng di dekat rumahnya masih mahal dan tidak terjangkau jika dikalkulasikan dengan biaya produksi usahanya.

"Kemarin saya tanya ke warung harganya di Rp25.000 per liter. Berat untuk usaha saya yang masih mikro ini," ujar dia.

Nai berharap, harga minyak goreng kembali normal agar usahanya bisa kembali berjalan seperti biasa.

"Biasanya kalau memasuki bulan puasa saya suka produksi banyak buat stok, tapi dengan kondisi seperti sekarang, bisa produksi sesuai pesanan saja sudah bagus," ucap ibu tiga anak ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com