Yesmil juga menyetujui kekhawatiran Bupati Pangandaran terkait keberadaan imigran di wilayah Pangandaran.
Baca juga: Penyelundupan 1,196 Ton Sabu di Pangandaran Digagalkan, Kapolri: Nilainya Rp 1,43 Triliun
"Ini bagus cara berpikirrnya sangat sosiologis. Dengan banyaknya imigran maka ada interaksi dengan pemasok. Saya tahu banyak penyuka narkotika bukan orang asli Pangandaran," kata dia.
Karena itu perlu berhati-hati karena imigran yang terdampar pasti butuh uang dan pekerjaan. Mereka bisa mendapatkan itu dengan diam-diam membantu menyelundupkan narkotika.
"Ini disebut penyakit sosial. Harus diselesaikan. Menyembuhkannya bukan hanya dengan penegakan hukum, tapi juga melalui politik, budaya hingga rekayasa sosial," kata dia.
Yesmin juga mengingatkan kemungkinan jaringan narkoba akan menyelundupkan narkotika seiring dengan dibukanya akses khususnya di Indonesia wilayah timur.
"Saya malah khawatir, nanti mereka bisa masuk lewat Indonesia bagian timur. Jadi memang semua aspek harus waspada mulai dari penegak hukum hingga pemerintah daerah," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.