BANDUNG, KOMPAS.com - Pimpinan Institut Teknologi Bandung (ITB) memenuhi undangan Komisi X DPR untuk membahas penyelesaian masalah Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB.
Dalam pertemuan tersebut, Rektor ITB Prof Reini Wirahadikusumah menjelaskan pembenahan yang dilakukan di SBM ITB merupakan bagian dari transformasi yang dilakukan ITB.
"Ini untuk menghindari komersialisasi pendidikan, dengan menjaga amanah konstitusi yang diamanatkan pada statuta PTN BH (PP 65/2013)," ujar Reini dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (25/3/2022).
Baca juga: Dosen dan Rektor Sepakat Negosiasi, Perkuliahan SBM ITB Kembali Normal Mulai Besok
Untuk itu, pihaknya bertekad memberikan pendidikan berkualitas dan terjangkau.
Reini mengungkapkan, transformasi ITB meliputi transformasi kelembagaan, modal manusia, revolusi pendidikan 4.0, sistem inovasi berbudaya ilmiah, serta transfer, dan komersialisasi pengetahuan.
Transformasi ini dilakukan bertahap. Pada 2021 sampai 2022 dilakukan integrasi sistem dan sistem human capital management (HCM).
Kemudian 2022-2023 menghasilkan Pusat-Pusat Unggulan yang berkelas dunia, dilanjutkan 2023-2024 penguatan sistem multikampus, dan 2024-2025 terwujudnya ITB Enterprise.
Baca juga: Konflik Rektor-Dosen, ITB Minta Maaf kepada Orangtua dan Mahasiswa SBM ITB
Transformasi ITB berdampak pada seluruh tata kelola di internal fakultas/sekolah/unit kerja di ITB, termasuk SBM.
Pihaknya telah melakukan upaya terbaik untuk menjalankan seluruh program akademik agar tidak merugikan mahasiswa. Proses Pendidikan dan Operasional SBM tetap berjalan seperti biasa.
Tim transisi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.