Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Polisi Pukul Jurnalis Metro TV Sumedang, Mata Kiri Berdarah

Kompas.com - 30/03/2022, 07:07 WIB
Aam Aminullah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Oknum polisi yang bertugas di Satuan Lalu Lintas Polres Sumedang memukul Husni Nursyaf (36), kontributor Metro TV yang bertugas di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Selasa (29/3/2022) sore.

Pemukulan tersebut terjadi saat pertandingan sepakbola persahabatan antara tim BPBD Sumedang dengan tim Polres Sumedang di Stadion Ahmad Yani, Sumedang.

Kejadian pemukulan terjadi saat pertandingan sepakbola tersebut.

Baca juga: Polisi Pukul Pengendara Motor, Kapolresta Deli Serdang Minta Maaf

Saat pertandingan berlangsung, Husni yang ikut bermain untuk tim BPBD Sumedang melakukan pelanggaran terhadap pemain dari tim Polres Sumedang di area kotak penalti.

Usai melakukan pelanggaran, Husni meminta maaf hingga permasalahan tersebut dianggap selesai.

"Pemain yang saya sleding tekel itu, tidak terima dan langsung nyerang. Saat itu, saya sudah mengangkat tangan, tapi pemain tim lawan yang lain ikut mengerubungi saya," ujar Husni kepada sejumlah wartawan saat menjalani perawatan di IGD RSUD Sumedang, Selasa malam.

Husni menuturkan, kejadian tersebut sebenarnya sudah selesai dan berhasil dilerai.

Setelah kejadian, kata Husni, ia mendatangi pemain yang diadangnya untuk meminta maaf. Namun, pemain tersebut masih belum terima, sehingga terjadi sedikit percekcokan.

Saat itu, kata Husni, salah seorang oknum anggota polisi dari Satuan Lalu Lintas Polres Sumedang tiba-tiba masuk ke lapangan dan langsung memukul ke arah wajah, tepatnya bagian mata sebelah kiri.

"Saya kaget tiba-tiba ada yang mukul, karena pukulan itu, dari pojok kelopak mata saya keluar darah, karena dia (oknum anggota Lantas) mukulnya pakai batu ali. Saat itu, saya langsung merangkul anggota Polres yang kenal sama saya," tutur Husni.

Pemukulan tersebut terjadi saat pertandingan sepakbola memasuki menit akhir pada babak kedua.

Oknum polisi tersebut tidak hanya melakukan pemukulan tetapi juga mengeluarkan kata-kata yang arogan.

"Katanya, silakan saja mau lapor ke siapa pun juga, nadanya menantang," sebut Husni.

Pasca-kejadian, karena dari kelopak matanya terus keluar darah, Husni sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat hingga akhirnya harus dirawat di IGD RSUD Sumedang.

"Karena Puskesmas tidak sanggup, saya dirujuk ke RSUD Sumedang. Kata dokter, luka saya ini mengenai saluran air mata sehingga pecah dan penanganan medisnya harus dilakukan operasi," ujar Husni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sederet Fakta WN AS Bunuh Mertua di Kota Banjar

Sederet Fakta WN AS Bunuh Mertua di Kota Banjar

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 26 September 2023: Cerah Berawan hingga Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 26 September 2023: Cerah Berawan hingga Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 26 September 2023: Sepanjang Hari Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 26 September 2023: Sepanjang Hari Cerah Berawan

Bandung
Pebulu Tangkis Ahsan-Hendra Beberkan Persiapan Turnamen Arctic Open 2023 Finlandia

Pebulu Tangkis Ahsan-Hendra Beberkan Persiapan Turnamen Arctic Open 2023 Finlandia

Bandung
Survei: 70 Persen Anak Muda Ingin Jadi Pebisnis

Survei: 70 Persen Anak Muda Ingin Jadi Pebisnis

Bandung
Waspada Kebakaran Hutan, Pendakian Gunung Tangkuban Parahu dan Burangrang Ditutup

Waspada Kebakaran Hutan, Pendakian Gunung Tangkuban Parahu dan Burangrang Ditutup

Bandung
Anak Kos di Cimahi Jalani Sidang Pidana karena Buang Sampah Tak Sesuai Jadwal

Anak Kos di Cimahi Jalani Sidang Pidana karena Buang Sampah Tak Sesuai Jadwal

Bandung
Pabrik Kemoceng di Bandung Terbakar, Karyawan Lari Berhamburan Selamatkan Diri

Pabrik Kemoceng di Bandung Terbakar, Karyawan Lari Berhamburan Selamatkan Diri

Bandung
Pasutri Asal Purwakarta Mengaku Disekap di Kamboja, Keluarga Ungkap Kejanggalan

Pasutri Asal Purwakarta Mengaku Disekap di Kamboja, Keluarga Ungkap Kejanggalan

Bandung
WN AS Pembunuh Mertua Tak Bisa Bahasa Indonesia, Komunikasi Diterjemahkan Istri

WN AS Pembunuh Mertua Tak Bisa Bahasa Indonesia, Komunikasi Diterjemahkan Istri

Bandung
Cerita Pengusaha Tekstil Kabupaten Bandung Bertahan dari Himpitan Pasar Digital dan Impor

Cerita Pengusaha Tekstil Kabupaten Bandung Bertahan dari Himpitan Pasar Digital dan Impor

Bandung
Pemprov Jabar Perpanjang Status Tanggap Darurat Sampah Bandung Raya

Pemprov Jabar Perpanjang Status Tanggap Darurat Sampah Bandung Raya

Bandung
WNA yang Bunuh Mertua di Kota Banjar Mengaku Pernah Terlibat Tindak Pidana

WNA yang Bunuh Mertua di Kota Banjar Mengaku Pernah Terlibat Tindak Pidana

Bandung
WN AS Pembunuh Mertua di Banjar Pernah Rusak Rumah dan Sepeda Motor Korban

WN AS Pembunuh Mertua di Banjar Pernah Rusak Rumah dan Sepeda Motor Korban

Bandung
WNA Bunuh Mertua di Kota Banjar, Keluarga Minta Arthur Dihukum Berat

WNA Bunuh Mertua di Kota Banjar, Keluarga Minta Arthur Dihukum Berat

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com