Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PVMBG Selidiki 5 Lokasi Pergerakan Tanah di Sukabumi, Retakan di Rumah Warga Melebar

Kompas.com - 30/03/2022, 07:30 WIB
Budiyanto ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang berada di bawah Badan Geologi menyelidiki lima lokasi bencana pergerakan tanah atau tanah bergerak di Sukabumi, Jawa Barat.

Ada lima lokasi bencana gerakan tanah di enam desa, lima kecamatan yang diselidiki. Pertama di Dusun Cihurang, Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, Kampung Nyalindung Desa Pasirsuren, dan Desa Tonjong Kecamatan Palabuhanratu.

Kampung Sukawayana Desa/Kecamatan Cikakak, Kampung Cilengka Desa Pasirbaru Kecamatan Cisolok dan Desa Sampora Kecamatan Cikidang

Di Kampung Nyalindung, bencana geologi sudah berlangsung setahun dan melanda dua desa, yakni Desa Pasirsuren dan Desa Tonjong, Kecamatan Palabuhanratu. Tepatnya, di ruas Jalan Raya Nasional Cibadak-Palabuhanratu atau 12 kilometer dari ibukota Kabupaten Sukabumi di Palabuhanratu.

Bencana pergerakan tanah ini mengakibatkan jalan pariwisata mengalami retak-retak hingga amblesan di beberapa titik.

Baca juga: Fenomena Pergerakan Tanah Ancam 200 Jiwa di Manggarai Barat NTT, Pemda Upayakan Relokasi

Pantauan Kompas.com di Kampung Nyalindung, Senin (28/3/2022), penyelidikan dimulai dengan tim yang berjumlah empat orang mengikuti arah retakan jalan di kawasan pemukiman padat penduduk tersebut.

Tim penyelidik geologi didampingi sejumlah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, aparat desa dan sejumlah warga kampung setempat.

Ketika tim menelusuri retakan jalan, tak sedikit warga yang mengeluhkan retakan di rumahnya akibat fenomena pergerakan tanah. Mayoritas warga melaporkan retakan di dinding dan lantai rumah yang terus melebar.

Salah seorang warga, Asep Odang (49) mengakui retakan di lantai dan dinding rumahnya terus melebar. Hingga saat ini, rumahnya masih bisa ditempati meskipun dengan rasa khawatir.

"Retakan yang di dinding kamar depan sekarang terus melebar, dan yang di lantai teras depan juga begitu," kata Asep Odang saat berbincang dengan Kompas.com.

Senada dengan Asep, Sumarni (50) juga menyampaikan kondisi di dalam rumahnya semakin amburadul. Retakan di lantai terus melebar dengan kedalaman yang semakin dalam dan retakan dinding juga semakin mengancam pondasi.

"Kalau dilihat luarnya memang bangunan rumah saya seperti tidak terdampak. Kalau di dalamnya sebenarnya sudah hancur, takut ambruk," ungkap Sumarni.

"Retakan yang di lantai sudah diurug berangkal. Tapi sekarang malah semakin dalam, kalau berada di dalam rumah juga semakin takut," tutur dia.

Seorang anggota tim dari PVMBG Badan Geologi mengecek batuan di lokasi Dusun Cihurang, Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (28/3/2022).KOMPAS.COM/BUDIYANTO Seorang anggota tim dari PVMBG Badan Geologi mengecek batuan di lokasi Dusun Cihurang, Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (28/3/2022).

Akhirnya, lanjut Sumarni, setelah rumahnya semakin hancur memutuskan untuk mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman. Bahkan perabotan rumah tangga sudah dititipkan juga ke tetangga.

"Sudah seminggu lebih kalau malam tidur di tenda pengungsian Pak, tidak di rumah saudara. Kalau pagi hingga petang kami di rumah sambil beres-beres rumah," papar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengintip Sejumlah Figur yang Akan Ramaikan Pilkada Kota Tasikmalaya

Mengintip Sejumlah Figur yang Akan Ramaikan Pilkada Kota Tasikmalaya

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pupuk Kujang Resmikan Pabrik Dry Ice dengan Investasi Rp 9,8 Miliar

Pupuk Kujang Resmikan Pabrik Dry Ice dengan Investasi Rp 9,8 Miliar

Bandung
Dishub Garut Sebut Delman 'Lenyap' Bikin Jalur Mudik Lancar

Dishub Garut Sebut Delman "Lenyap" Bikin Jalur Mudik Lancar

Bandung
Jasad Didi Dikubur di Dapur Rumahnya, Pencarian Berujung Duka

Jasad Didi Dikubur di Dapur Rumahnya, Pencarian Berujung Duka

Bandung
Lagi, Tahanan Kabur di Cianjur Ditangkap, Tinggal Seorang Buron

Lagi, Tahanan Kabur di Cianjur Ditangkap, Tinggal Seorang Buron

Bandung
Kronologi Tukang Kebun Bunuh dan Cor Jasad Didi di Bandung Barat, Sempat Bersihkan TKP Selama 7 Jam

Kronologi Tukang Kebun Bunuh dan Cor Jasad Didi di Bandung Barat, Sempat Bersihkan TKP Selama 7 Jam

Bandung
Riuh Tradisi Grebeg Syawal Keraton Kanoman Cirebon, Doa untuk Dunia

Riuh Tradisi Grebeg Syawal Keraton Kanoman Cirebon, Doa untuk Dunia

Bandung
Tukang Kebun yang Cor Mayat di Bandung Barat Terancam Pembunuhan Berencana

Tukang Kebun yang Cor Mayat di Bandung Barat Terancam Pembunuhan Berencana

Bandung
21.000 Penumpang Naik Kereta Cepat Whoosh di Puncak Arus Balik Lebaran

21.000 Penumpang Naik Kereta Cepat Whoosh di Puncak Arus Balik Lebaran

Bandung
Seniman AD Pirous Dimakamkan di Cibarunai Usai Pelepasan di ITB

Seniman AD Pirous Dimakamkan di Cibarunai Usai Pelepasan di ITB

Bandung
Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung Barat, Mayat Dicor dan Bawa Kabur Motor

Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung Barat, Mayat Dicor dan Bawa Kabur Motor

Bandung
Saber Pungli Tangkap 4 Juru Parkir Liar di Masjid Al Jabbar

Saber Pungli Tangkap 4 Juru Parkir Liar di Masjid Al Jabbar

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com