Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerkosa Wanita Disabilitas di Baleendah Bandung Terkenal Pembuat Onar

Kompas.com - 04/04/2022, 17:33 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Tersangka YJP alias A (21) tertunduk saat dibawa petugas Satreskrim Polresta Bandung, menuju sel tahanan.

A adalah pelaku rudapaksa terhadap K (25), istri dari temannya sendiri R (27). Kejadian berlangsung di kebun pisang di Kampung Sadang Sari Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Sabtu (26/3/2022). 

Ditemui di Mapolresta Bandung, A mengaku mengenal R dan istrinya sekitar 6 bulan lalu. Awalnya, mereka hanya kerap bertukar senyum jika saling bertemu.

"Ya tau kalau dia (R) sama istrinya dekat dan tinggalnya gak jauh dari rumah saya. Dulu mah cuma senyum aja kalau ketemu, kenal kurang lebih 6 bulanan," kata dia, Senin (4/4/2022).

Baca juga: Herry Wirawan Divonis Mati Pengadilan Tinggi Bandung

A mengaku awalnya tak memiliki niat untuk memperkosa istri temannya itu. Akibat pengaruh alkohol, ia lepas kendali ketika melihat korban sedang tertidur di kamar bersama anaknya.

Saat melakukan aksinya, ia sempat mendorong korban hingga terjatuh. Ia pun melakukan berbagai kekerasan lainnya sambil membekap mulut korban. 

Kerap berbuat onar

Ternyata bukan kali pertama A berurusan dengan polisi. Yayat (52) ketua RW tempat ketiganya tinggal mengatakan, A kerap berbuat onar di Kampung Sadang Sari.

"Betul, dia sering berbuat rusuh di sini, banyak lah korbannya," ujar Yayat. 

Kejadian perkelahian antar-pemuda di Kampung Sadang Sari biasanya disebabkan oleh perbuatan A.

"Tiap malam, atau malam Minggu, kalau ada perkelahian pemuda, pasti biangnya dia," jelasnya.

Baca juga: Selain Divonis Mati, Herry Wirawan, Pemerkosa 13 Santriwati, Dituntut Bayar Restitusi Rp 300 Juta

Bahkan rumah warga yang anaknya tidak mau berteman dengannya kerap menjadi sasaran. Pelaku menghancurkan rumah-rumah tersebut. 

Ia mengatakan, kasus rudapaksa A merupakan puncak dari kekesalan warga. Sebelumnya, pelaku sempat mau dibawa ke polisi untuk kasus lain, namun batal karena melihat orangtua pelaku. 

"Tapi untuk kasus yang sekarang, saya sama keamanan udah angkat tangan," beber dia. 

Bahkan saat ketahuan memerkosa, pelaku hampir mau dipukuli warga. 

"Kalau gak ada pihak keamanan udah habis, makanya saya sepakat laporin aja," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Bahas Program Makan Siang Gratis, Gibran: Ini Gagasan Konkret, Bukan Retorika

Bahas Program Makan Siang Gratis, Gibran: Ini Gagasan Konkret, Bukan Retorika

Bandung
Cara Pemkot Bandung Atasi Jeratan Rentenir

Cara Pemkot Bandung Atasi Jeratan Rentenir

Bandung
Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Bandung
Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Bandung
Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan 'Suami'

Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan "Suami"

Bandung
Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Bandung
Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Bandung
Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Bandung
Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Bandung
Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Bandung
Kasus Dugaan 'Bullying' Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Kasus Dugaan "Bullying" Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Bandung
Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Bandung
Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Bandung
7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

Bandung
Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program 'Pasar Amin'

Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program "Pasar Amin"

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com