Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Berondong, Ini Borondong, Makanan Khas Majalaya Bandung yang Bertahan 5 Generasi

Kompas.com - 05/04/2022, 19:41 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Tak lekang oleh waktu, mungkin kalimat itu yang pertama kali terlintas ketika datang ke Toko Borondong Pak Ara (AA) di Jalan Alun-alun Timur No. 50 Majalaya, Kabupaten Bandung.

Toko Borondong Pak Ara sudah ada sejak tahun 1952. Keluarga besar Pak Ara mempertahankan makan khas Majalaya yang dibuat dari beras ketan secara turun-menurun.

"Berdirinya sudah dari tahun 1952, ini udah turun temurun, saya saja generasi kelima," kata Rifaldi Rais (20) anak pemilik Toko Borondong Pak Ara ditemui Selasa (5/4/2022).

Baca juga: Kue Coro dan Ketan Biru, Takjil Khas Semarang yang Ramai Diburu Saat Ramadhan

Bahan utama borondong ada yang berasal dari beras ketan dan ada juga yang dari jagung.

Beras ketan yang digunakan untuk membuat borondong adalah ketan yang masih berada di tangkainya.

Ketan atau jagung diolah dengan cara digoreng tanpa menggunakan minyak atau disangrai.

Setelah mengembang pertanda sudah masak, lalu dicampur dengan kinca atau gula merah ataupun gula putih yang mencair.

Kemudian, dibentuk menjadi bulat dengan berbagai ukuran ada yang sebesar bola pingpong, bola golf dan ada yang sebesar bola futsal. Selain bulat, borondong juga ada yang berbentuk persegi.

 

Bisnis keluarga


Meski banyak yang kagum dengan usaha turun menurunnya, Rais mengaku tetap berinovasi dalam mengembangkan bisnis keluarga itu.

Dulu, lanjutnya, Toko Borondong AA hanya fokus berjualan satu jenis makanan saja, namun kini keluarganya lebih variatif lagi guna mempertahankan keberlangsungan toko.

"Ya dulu mah berondong aja, sekarang mah cukup banyak ada opak bakar, opak sangrai, kalontong, borondong enten. Ada juga ranginang, rangining, larered dan balendong," jelasnya.

Baca juga: Berdayakan Ibu-ibu RW, Masjid Jogokariyan Yogyakarta Sediakan 3.000 Takjil

Harga borondong di Toko AA, sangat bervariatif, mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 40.000, meski terhitung cukup murah, Rais menyebut berondong nya telah mencakup pasar Nasional.

"Harga borondong ini bermacam-macam, kita juga sudah jual ke seluruh Indonesia, tapi paling banyak ya Jawa Barat," kata Rais.

"Kita enggak buka cabang, kalau berondong cuma ada di sini aja," tambahnya.

Memasuki bulan Ramadan, kata Rais penjualan borondong belum terasa sangat signifikan.

"Pertama puasa mah biasanya emang gini sepi, tapi kadang suka ada yang beli tuh buat pengganti kurma lah, yang sama sama manis," katanya.

Penjualan borondong, lanjutnya akan meningkat ketika menjelang hari raya Idul Fitri.

"Biasanya kalau Lebaran selalu ramai penjualannya, karena kan banyak yang cari oleh-oleh buat saudara, kenaikannya bisa berkali kali lipat," tuturnya..

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bandung
Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Bandung
Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Bandung
Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bandung
BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

Bandung
Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bandung
4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com