PANGANDARAN, KOMPAS.com - Ikan hasil tangkapan nelayan Pangandaran, Jawa Barat mengalami penurunan mulai Januari 2022.
Bahkan sampai awal April, ikan dapat dikatakan langka alias sulit didapat.
"Dari Januari mulai turun," kata salah seorang nelayan Pangandaran Sakio Andrianto kepada Kompas.com, Rabu (6/4/2022).
Baca juga: Cerita Nelayan Kecil di Maluku Tengah yang Selalu Luput dari Bantuan Pemerintah
Menurut Sakio, ikan sulit didapat karena faktor alam. Saat ini, di sejumlah daerah selalu turun hujan.
"Posisi hujan di Ciamis Tasikmalaya, Banjar, daerah Jateng, dan perbatasan (Jabar-Jateng). (Aliran sungai dari daerah tersebut) masuk laut (Pangandaran), muaranya ke Pelawangan," kata Sakio.
Saat curah hujan tinggi, kata dia, arus air bawah laut menjadi deras. Imbasnya, ikan menjadi tidak ada.
"Mau (ikan) layur, bawal, ikan lainnya tetap patokannya arus bawah," jelas Sakio.
Jika arus bawah laut deras, lanjut dia, nelayan manapun di Pangandaran pasti sulit menangkap ikan.
"Itu arusnya sama. Kalau di Parigi enggak ada ikan, Cijulang, Batu Karas, dan Pangandaran pasti sama (sulit dapat ikan)," jelasnya.
Bagi nelayan, kata Sakio, hal seperti ini sudah biasa. Bulan Maret, April, biasanya terjadi peralihan angin barat ke timur.
"Arus air laut deras, gelombang tak begitu tinggi. Terlalu banyak hujan, jadi tangkapan turun," ucapnya.
Setelah peralihan musim, biasanya di bulan Juni, nelayan sudah mulai memanen ikan. Bahkan, kata Sakio, kadang-kadang di bulan Mei ikan sudah ada.
"Jika peralihan (musim) tepat, biasanya Juni sudah mulai angin timur," jelas Sakio.
Nelayan lainnya, Asep menyampaikan hal senada. Ia memilih tidak melaut karena ikan sulit didapat.
"Ikan sulit didapat," katanya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.