Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/04/2022, 15:15 WIB
Agie Permadi,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS com - Polrestabes Bandung siagakan 820 personelnya untuk mengawal aksi unjuk rasa mahasiswa di Bandung.

"Personel yang disiapkan sebanyak 820 personel ada Sabhara Brimob," kata Kapolrestabes Bandung, Komisaris Besar Polisi Aswin Sipayung di lokasi unjuk rasa, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (11/4/2022).

Dalam aksi demo kali ini polisi juga melakukan rekayasa lalu lintas dan pengamanan.

"Lalin ada sebagian kecil yang kita alihkan, tidak semuanya, jadi hanya yang dekat lokasi saja, dan Gedung DPRD kita alihkan, supaya kegiatan mahasiswa lebih nyaman, menyampaikan aspirasinya, tidak mengganggu arus lalin," ucap Aswin.

Baca juga: Ratusan Mahasiswa Bakal Demo Depan Kantor Pemkab Bandung, Bupati: Jangan Sampai Anarkis

Dijelaskannya, rekayasa jalan ini hanya bersifat di area titik unjuk rasa saja.

"Jadi hanya lokasi Gesat (Gedung sate) yang kita lokalisir saja, selebihnya, Gedung DPRD hanya DPRD saja, selebihnya lancar seperti biasa, jadi menutup sebagian kecil saja," jelasnya.

Sementara itu, Wakasatlantas Polrestabes Bandung, Komisaris Polisi Andry menjelaskan bahwa dalam aksi demo mahasiswa ini, semua jalur berjalan normal seperti biasa.

"Untuk semua jalur kita normalkan ini kan sudah mulai baru berdatangan jadi memang sementara ini instruksi tidak ada penutupan, jalan semua mengalir seperti biasa, tidak pengalihan arus atau penutupan," ucapnya.

Baca juga: Toko Mutiara Kitchen di Bandung Kebakaran, Kerugian Ditaksir Capai Rp 3 Miliar

Dalam mengawal aksi mahasiswa ini, polisi melakukan penjagaan ketika mahasiswa bergerak.

"Pengawalan mahasiswa kita hanya melakukan penjagaan disimpang, kalau pergerakan dia kita kawal dia kan berjalan kaki, lokasi pertama kedua 200 meter, kita lakukan pengawalan kalau mahasiswa mau. Kita siapkan pengawalan karena dari teman-teman," ucapnya.

Sementara itu, saat ini mahasiswa dari berbagai universitas dan organisasi kemahasiswaan mulai berdatangan dan berkumpul di satu titik yakni di depan Halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat.

Para mahasiswa masih menyuarakan aspirasi yang sama dengan yang disuarakan mahasiswa lainnya, yakni tentang wacana jabatan presiden tiga periode, bahan pokok yang naik, dan tuntutan lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Waspada Kebakaran Hutan, Pendakian Gunung Tangkuban Parahu dan Burangrang Ditutup

Waspada Kebakaran Hutan, Pendakian Gunung Tangkuban Parahu dan Burangrang Ditutup

Bandung
Anak Kos di Cimahi Jalani Sidang Pidana karena Buang Sampah Tak Sesuai Jadwal

Anak Kos di Cimahi Jalani Sidang Pidana karena Buang Sampah Tak Sesuai Jadwal

Bandung
Pabrik Kemoceng di Bandung Terbakar, Karyawan Lari Berhamburan Selamatkan Diri

Pabrik Kemoceng di Bandung Terbakar, Karyawan Lari Berhamburan Selamatkan Diri

Bandung
Pasutri Asal Purwakarta Mengaku Disekap di Kamboja, Keluarga Ungkap Kejanggalan

Pasutri Asal Purwakarta Mengaku Disekap di Kamboja, Keluarga Ungkap Kejanggalan

Bandung
WN AS Pembunuh Mertua Tak Bisa Bahasa Indonesia, Komunikasi Diterjemahkan Istri

WN AS Pembunuh Mertua Tak Bisa Bahasa Indonesia, Komunikasi Diterjemahkan Istri

Bandung
Cerita Pengusaha Tekstil Kabupaten Bandung Bertahan dari Himpitan Pasar Digital dan Impor

Cerita Pengusaha Tekstil Kabupaten Bandung Bertahan dari Himpitan Pasar Digital dan Impor

Bandung
Pemprov Jabar Perpanjang Status Tanggap Darurat Sampah Bandung Raya

Pemprov Jabar Perpanjang Status Tanggap Darurat Sampah Bandung Raya

Bandung
WNA yang Bunuh Mertua di Kota Banjar Mengaku Pernah Terlibat Tindak Pidana

WNA yang Bunuh Mertua di Kota Banjar Mengaku Pernah Terlibat Tindak Pidana

Bandung
WN AS Pembunuh Mertua di Banjar Pernah Rusak Rumah dan Sepeda Motor Korban

WN AS Pembunuh Mertua di Banjar Pernah Rusak Rumah dan Sepeda Motor Korban

Bandung
WNA Bunuh Mertua di Kota Banjar, Keluarga Minta Arthur Dihukum Berat

WNA Bunuh Mertua di Kota Banjar, Keluarga Minta Arthur Dihukum Berat

Bandung
Cegah Kebakaran Terulang, Seluruh Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Dipasang CCTV

Cegah Kebakaran Terulang, Seluruh Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Dipasang CCTV

Bandung
Kronologi WN Amerika Serikat Bunuh Mertua, Korban Ditusuk Saat Berkebun

Kronologi WN Amerika Serikat Bunuh Mertua, Korban Ditusuk Saat Berkebun

Bandung
Detik-detik WNA Aniaya Mertua hingga Tewas di Banjar Dilihat Tetangga

Detik-detik WNA Aniaya Mertua hingga Tewas di Banjar Dilihat Tetangga

Bandung
Motif WNA di Banjar Bunuh Mertua karena Merasa Korban Ikut Campur Urusan Keluarga

Motif WNA di Banjar Bunuh Mertua karena Merasa Korban Ikut Campur Urusan Keluarga

Bandung
Gunung Gede Pangrango Diduga Sengaja Dibakar

Gunung Gede Pangrango Diduga Sengaja Dibakar

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com