Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Mahasiswa Kepung Pemkab Bandung Tolak Kenaikan BBM dan Bahan Pokok

Kompas.com - 11/04/2022, 17:32 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kabupaten Bandung berunjuk rasa di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung.

Ketua PMII cabang Kabupaten Bandung, Sona Aji mengatakan, aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah baru-baru ini.

"Aksi ini adalah bentuk dari pada keresahan-keresahan mahasiswa khususnya di Kabupaten Bandung terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah," katanya ditemui, Senin (11/4/2022).

Baca juga: Ketua DPRD Sumbar Bacakan dan Tandatangani Tuntutan Demo Mahasiswa

Sona menuturkan, kebijakan pemerintah terkait kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kenaikan harga bahan pokok, sangat merugikan masyarakat kecil.

"Kali ini kita merasa dirugikan, hari ini rakyat merasa diresahkan, dengan naiknya BBM, harga bahan pokok yang melonjak tinggi," ujarnya.

Hal lain yang disoroti mahasiswa dalam aksi kali ini adalah berkembangnya isu tentang perpanjangan masa pemerintahan Presiden Jokowi.

"Lalu kemudian adanya isu-isu yang tidak begitu penting di masyarakat, yakni adanya isu 3 periode dan lain sebagainya," tambahnya.

Baca juga: Demo Mahasiswa di Makassar Ricuh, Polisi Lepaskan Gas Air Mata

Turunnya PMII Cabang Kabupaten Bandung ke jalan, merupakan bentuk komitmen mahasiswa terutama PMII selalu membawa aspirasi rakyat.

"Kita turun ke jalan bukan semata-mata untuk kemudian merespon terhadap isu-isu yang ada. Akan tetapi ini yang menjadi keluh kesah kita di PMII cabang Kabupaten Bandung," ujarnya.

Ada tiga tuntutan dalam aksi tersebut. Yakni menolak kenaikan harga BBM, kenaikan PPN, dan bahan pokok.

"Sesegera mungkin pemerintah untuk mencabut regulasi terhadap naiknya BBM," ucap dia.

Sona mengaku telah berkordinasi dengan PMII seluruh Indonesia untuk melakukan aksi lanjutan. Ia mengancam akan menurunkan massa lebih besar bila tuntutannya tidak dipenuhi.

"Oleh karena itu kita sekarang turun ke sini sekitar 200 lebih. Kalau misalnya tidak direspons, kita akan aksi turun lagi dengan jumlah yang sangat banyak," tuturnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Penjelasan Astronom BRIN soal Benda Misterius di Langit Bandung pada Rabu Sore

Penjelasan Astronom BRIN soal Benda Misterius di Langit Bandung pada Rabu Sore

Bandung
Usai Bongkar Muat, Truk Tangki Pertamina Kecelakaan di Tol Cipali, 1 Orang Tewas

Usai Bongkar Muat, Truk Tangki Pertamina Kecelakaan di Tol Cipali, 1 Orang Tewas

Bandung
Update Kebakaran Pasar Leuwiliang Bogor, Pedagang Harap Ada Bantuan

Update Kebakaran Pasar Leuwiliang Bogor, Pedagang Harap Ada Bantuan

Bandung
1 Siswi SD Korban Keracunan Jajanan Cimin di Bandung Barat Meninggal

1 Siswi SD Korban Keracunan Jajanan Cimin di Bandung Barat Meninggal

Bandung
Pedagang Selamatkan yang Tersisa dari Kebakaran Pasar Leuwiliang, Pakaian, Kosmetik, dan Sembako Gosong

Pedagang Selamatkan yang Tersisa dari Kebakaran Pasar Leuwiliang, Pakaian, Kosmetik, dan Sembako Gosong

Bandung
Puluhan Siswa SD di Bandung Barat Keracunan Jajanan Cimin

Puluhan Siswa SD di Bandung Barat Keracunan Jajanan Cimin

Bandung
Kebakaran Pasar Leuwiliang Bogor, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kebakaran Pasar Leuwiliang Bogor, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Bandung
Instagram TMC Polrestabes Bandung Diretas, Unggah Foto Vendeta di 'Feed'

Instagram TMC Polrestabes Bandung Diretas, Unggah Foto Vendeta di "Feed"

Bandung
Duduk Perkara Polisi di Bandung Diduga Minta Uang ke Korban Begal, Berdalih Salah Paham

Duduk Perkara Polisi di Bandung Diduga Minta Uang ke Korban Begal, Berdalih Salah Paham

Bandung
Polisi Sebut Penyebab Pasar Leuwiliang Bogor Terbakar Masih Diselidiki

Polisi Sebut Penyebab Pasar Leuwiliang Bogor Terbakar Masih Diselidiki

Bandung
Update Kebakaran Pasar Leuwiliang Bogor, Ratusan Kios Hangus Terbakar

Update Kebakaran Pasar Leuwiliang Bogor, Ratusan Kios Hangus Terbakar

Bandung
Cerita di Balik Pembunuhan di Vila Pangalengan Bandung, Mayat Korban Disemprot Parfum

Cerita di Balik Pembunuhan di Vila Pangalengan Bandung, Mayat Korban Disemprot Parfum

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 28 September 2023: Cerah dan Berawan

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 28 September 2023: Cerah dan Berawan

Bandung
Kebakaran Pasar Leuwiliang, Pemadaman Terkendala Sumber Air karena Kemarau, Sumur Kering

Kebakaran Pasar Leuwiliang, Pemadaman Terkendala Sumber Air karena Kemarau, Sumur Kering

Bandung
Kebakaran Pasar Leuwiliang, Api Berkobar sampai Dini Hari dan Hanguskan Ratusan Kios

Kebakaran Pasar Leuwiliang, Api Berkobar sampai Dini Hari dan Hanguskan Ratusan Kios

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com