Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Pengadangan Ambulans Bawa Pasien di Sukabumi, Pelaku PNS Polres yang Mengaku Polisi

Kompas.com - 23/04/2022, 07:10 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video pria yang menghentikan ambulans di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat viral di media sosial.

Video tersebut direkam di Jalam Palabuhan II, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi pada Rabu (20/4/2022) petang.

Dalam video berdurasi 40 detik tersebut terlihat ambulans yang membunyikan sirine dan menembus kemacetan di jalur lambat di jalur kanan menuju Kota Sukabumi dari arah Cikembar.

Baca juga: Viral Video ASN Hadang Ambulans di Sukabumi, Ini Penjelasan Polisi dan Sopir Ambulans

Di jalur kiri, terekam kendaraan motor yang antre hingga kemacetan terjadi cukup panjang.

Lalu tiba-tiba muncul pria yang berseragam mendekati ambulans dan memukul bagian depan mobil.

Sopir ambulans pun langsung melambatkan laju mobilnya hingga berhenti.

Di video terekam pria tersebut bertanya kepada ambulasn, "Benar enggak ? Hah, benar enggak? Saya polisi". Saat bicara tangan kirinya dijulurkan ke arah sopir.

Pertanyaan itu dijawab dengan samar oleh seorang perempuan yang berada di dalam ambulans.

"Benar pak," kata perempuan dalam ambulans.

Baca juga: Kronologi Pria Mengaku Polisi Hentikan Mobil Ambulans di Sukabumi

Setelah mengetahui ambulans tersebut membawa pasien, pria tersebut pergi dan masuk ke mobil yang berhenti di jalur kiri.

Mobil yang dinaiki pria tersebut terparkir di jalur kiri dengan posisi keluar dari sebuah minimarket.

Belakangan diketahui jika ambulans tersebut membawa pasien bayi berusia 60 hari. Pasien tersebut dari RSUD Jampangkulon dan hendak dirujuk ke RSUD R Syamsudin.

Hal tersebut diungkapkan sopir ambulans, Irfan (40).

"Saya bawa pasien bayi dari RSUD Jampangkulon yang dirujuk ke RSUD R Syamsudin, tiba-tiba di Cikembar dihentikan pria mengaku polisi," kata Irfan pada Kamis (21/4/2022).

Baca juga: Kapolres Sebut PNS Polres Sukabumi Tak Berniat Halangi Ambulans, Hanya Memeriksa lalu Dibiarkan Lewat

Ia mengatakan pasien bayi itu harus segera mendapatkan penanganan karena mengalami kejang.

"Kondisinya memang darurat, pasien bayi mengalami kejang-kejang, sehingga harus segera ditangani," ujar Irfan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com