Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Adang Ambulans yang Bawa Pasien Darurat, PNS Polres Sukabumi Akhirnya Minta Maaf

Kompas.com - 23/04/2022, 17:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Ambulans yang sedang membawa pasien bayi diadang oleh seorang pegawai negeri sipil (PNS) Kepolisian Resor (Polres) Sukabumi.

Peristiwa tersebut terjadi di Kecamatan Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), Rabu (20/4/2022).

Pengadangan itu sempat terekam dalam video dan kemudian viral di media sosial.

Pengadang ambulans diketahui bernama H. Sudirman. Ia akhirnya mengklarifikasi dan meminta maaf melalui video.

"Mohon maaf kepada sopir ambulans yang tadi sempat terhenti dan juga kepada keluarga yang ada di dalam ambulans mohon maaf sebesar-besarnya," ujarnya.

Baca juga: Kronologi Pria Mengaku Polisi Hentikan Mobil Ambulans di Sukabumi

Penjelasan sopir ambulans

Sopir ambulans, Irfan (40), menjelaskan, saat peristiwa itu, dirinya sedang membawa pasien bayi berusia 60 hari.

"Saya bawa pasien bayi dari RSUD Jampangkulon yang dirujuk ke RSUD R Syamsudin, tiba-tiba di Cikembar dihentikan pria mengaku polisi," ucapnya, Kamis (21/4/2022).

Irfan menerangkan, pasien tersebut kondisinya darurat.

"Kondisinya memang darurat, pasien bayi mengalami kejang-kejang, sehingga harus segera ditangani,” ungkapnya.

Di dalam ambulans, Irfan ditemani seorang perawat yang bertugas mengawasi kondisi bayi tersebut.

"(Saat melaju) kami tidak lihat kanan-kiri, karena ada nyawa bayi yang harus saya selamatkan. Alhamdulillah sampai rumah sakit R Syamsudin (Bunut) selamat dan sudah ditangani," tuturnya, dikutip dari Tribun Jabar.

Baca juga: Viral Video ASN Hadang Ambulans di Sukabumi, Ini Penjelasan Polisi dan Sopir Ambulans

 

Pengadang ambulans sudah minta maaf

Ilustrasi ambulansShutterstock Ilustrasi ambulans

Kepala Polres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah menerangkan, pengadangan itu terjadi saat Sudirman hendak keluar mini market.

"Pada saat itu yang bersangkutan akan keluar dari toko Indomaret, tiba-tba mobil ambulans dengan sirene masuk melewati kemacetan," jelasnya.

Sudirman, kata Dedy, sudah meminta maaf kepada sopir ambulans dan keluarga pasien.

Dedy menyampaikan, tidak ada penganiayaan yang dilakukan si pengadang ambulans. Meski demikian, tindakan Sudirman itu akan diproses.

"Untuk perkaranya tetap akan diproses sesuai dengan skema internal kepolisian," terangnya.

Baca juga: Duduk Perkara Pengadangan Ambulans Bawa Pasien di Sukabumi, Pelaku PNS Polres yang Mengaku Polisi

Video viral pria adang ambulans di Sukabumi

Video pria mengadang ambulans di Sukabumi menjadi viral di media sosial. Dalam video, tampak mobil ambulans berjalan pelan di antara kemacetan.

Tiba-tiba seorang pria yang mengenakan seragam PNS Polri mengadang ambulans. Pria itu bertanya apakah benar ambulans sedang membawa pasien.

"Benar enggak? Hah, benar enggak? Saya polisi," tanyanya

Pertanyaan itu dijawab oleh seorang perempuan yang berada di belakang sopir.

"Iya, Pak benar," jawabnya.

Usai mengetahui ambulans membawa pasien, pria tersebut berjalan meninggalkan ambulans dan menuju mobil yang ia parkir di depan mini market.

Baca juga: Wabup TTS Tampar Sopir Ambulans karena Duduk Sejajar, Pengamat: Padahal Dipilih Rakyat

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Sukabumi, Budiyanto | Editor: Khairina, Reni Susanti), TribunJabar.id

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bandung
Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Bandung
Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Bandung
Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bandung
BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

Bandung
Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bandung
4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com