Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Tak Diterima di MTs Negeri Belakang Rumahnya, Emak-emak Mengadu ke Dedi Mulyadi

Kompas.com - 24/04/2022, 10:01 WIB
Farida Farhan,
Khairina

Tim Redaksi

PURWAKARTA, KOMPAS.com-Julianingsih, warga Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta mengadu anaknya tak diterima di MTS Negeri Purwakarta.

Aduan itu disampaikan kepada Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi seperti pada pada video yang diunggah Dedi Mulyadi Channel.

https://youtu.be/dX21yrbfpFo

Padahal rumah Julianingsih tepat di belakang sekolah itu.

"Rumah saya dekat sekali," ungkap Julianingsih

Baca juga: Herry Wirawan Divonis Penjara Seumur Hidup, Dedi Mulyadi: Cerminkan Keadilan meski Tak Sesuai Harapan

Julianingsih mengaku keberatan jika putrinya sekolah di tempat lain yang jaraknya jauh dari rumah. Sebab, ongkosnya lebih besar. Apalagi, Julianingsih merupakan orangtua tunggal.

"Ongkosnya besar kalau di tempat jauh," katanya.

Didatangi Dedi Mulyadi

Mendengar aduan itu, Dedi Mulyadi pun langsung mendatangi MTs Negeri Purwakarta. Kepada pihak sekolah, Dedi meminta putri Julianingsih dan warga di sekitar sekolah tersebut diterima.

"Saya datangi sekolahnya untuk agar penduduk lokal diterima," kata Dedi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (23/4/2022).

Dedi mengatakan, pihak sekolah beralasan kuota zonasi berdasarkan aturan Kementerian Agama hanya sekitar 5 persen.

Adapun menurutnya, kuota zonasi berdasarkan ketentuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sebanyak 60 persen.

"Sehingga saya meminta dicari solusi agar yang di samping rumahnya yang diterima," ungkap Mantan Bupati Purwakarta itu.

Baca juga: Crazy Rich Grobogan Bangun Jalan Senilai Rp 2,8 M dari Uang Pribadi, Dedi Mulyadi Sebut Pemerintah Perlu Beri Apresiasi

Apalagi, Dedi sendiri berkontribusi pada dibangunnya MTs N Purwakarta di tempat itu. Tanah tempat sekolah itu dibangun merupakan milik Pemkab Purwakarta yang kemudian diberikan Hak Guna Bangun (HGB) kepada sekolah.

"Karena saya ingin anak-anak di tempat itu bisa sekolah lebih dekat," kata Dedi.

Adapun soal perbedaan kuota zonasi pada Kemendikbud dan Kemenag, Dedi meminta kedua menteri berdiskusi dan menyamakan visi. Hal ini untuk mewujudkan visi Presiden RI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Bandung
Tukang Kebun Ngaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Tukang Kebun Ngaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Mengintip Sejumlah Figur yang Akan Ramaikan Pilkada Kota Tasikmalaya

Mengintip Sejumlah Figur yang Akan Ramaikan Pilkada Kota Tasikmalaya

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pupuk Kujang Resmikan Pabrik Dry Ice dengan Investasi Rp 9,8 Miliar

Pupuk Kujang Resmikan Pabrik Dry Ice dengan Investasi Rp 9,8 Miliar

Bandung
Dishub Garut Sebut Delman 'Lenyap' Bikin Jalur Mudik Lancar

Dishub Garut Sebut Delman "Lenyap" Bikin Jalur Mudik Lancar

Bandung
Jasad Didi Dikubur di Dapur Rumahnya, Pencarian Berujung Duka

Jasad Didi Dikubur di Dapur Rumahnya, Pencarian Berujung Duka

Bandung
Lagi, Tahanan Kabur di Cianjur Ditangkap, Tinggal Seorang Buron

Lagi, Tahanan Kabur di Cianjur Ditangkap, Tinggal Seorang Buron

Bandung
Kronologi Tukang Kebun Bunuh dan Cor Jasad Didi di Bandung Barat, Sempat Bersihkan TKP Selama 7 Jam

Kronologi Tukang Kebun Bunuh dan Cor Jasad Didi di Bandung Barat, Sempat Bersihkan TKP Selama 7 Jam

Bandung
Riuh Tradisi Grebeg Syawal Keraton Kanoman Cirebon, Doa untuk Dunia

Riuh Tradisi Grebeg Syawal Keraton Kanoman Cirebon, Doa untuk Dunia

Bandung
Tukang Kebun yang Cor Mayat di Bandung Barat Terancam Pembunuhan Berencana

Tukang Kebun yang Cor Mayat di Bandung Barat Terancam Pembunuhan Berencana

Bandung
21.000 Penumpang Naik Kereta Cepat Whoosh di Puncak Arus Balik Lebaran

21.000 Penumpang Naik Kereta Cepat Whoosh di Puncak Arus Balik Lebaran

Bandung
Seniman AD Pirous Dimakamkan di Cibarunai Usai Pelepasan di ITB

Seniman AD Pirous Dimakamkan di Cibarunai Usai Pelepasan di ITB

Bandung
Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung Barat, Mayat Dicor dan Bawa Kabur Motor

Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung Barat, Mayat Dicor dan Bawa Kabur Motor

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com