Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Imbau Pemudik Gunakan Jalur Pansela, Ini Alasannya

Kompas.com - 29/04/2022, 14:59 WIB
Ari Maulana Karang,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, kembali mengimbau masyarakat yang ingin mudik untuk menggunakan jalur pantai selatan (Pansela) Jawa.

Sebab, dari pantauannya hingga Jumat (29/04/2022), jalur ini masih sepi dari pemudik.

"Tadi saya sempat meninjau dari udara, jalur pantai selatan masih sepi," jelas Muhadjir kepada wartawan saat mengunjungi Pos Pengamanan Mudik Polres Garut di ruas Jalan Raya Bandung—Tasikmalaya, tepatnya di kawasan Kecamatan Limbangan, Jumat.

Baca juga: Perilaku Pemudik Berubah, Menko PMK: Pengendara Motor Berkurang, Lebih Banyak dengan Mobil Pribadi

Muhadjir meyakinkan, jalur tersebut jauh lebih nyaman dan juga pemandangannya indah di sepanjang jalannya.

Belum lagi, kondisi jalannya pun sangat mulus.

"Lintas selatan itu jauh lebih nyaman, karena pemandangannya indah dan juga sudah banyak warung tersedia," katanya.

Baca juga: Menteri PUPR Sarankan Pemudik Melintasi Jalur Pansela: Instagramable dan Gratis

Muhadjir mengakui, saat ini akses jalan yang menghubungkan ke jalur pansela, kondisinya di beberapa ruas memang masih kurang bagus.

Namun setelah sampai di jalur lintas Pansela, pemudik bisa mendapatkan jalan yang sangat mulus dan datar.

"Karenanya, saya mohon rekan-rekan wartawan juga ikut menyebarluaskan dan mengkampanyekan jalur lintas selatan yang sangat indah dan mulus, belum dimanfaatkan secara maksimal," katanya.

Ditemui ditempat yang sama, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Dani Ramdan mengungkapkan, jalur Pansela memang kondisinya bagus.

Namun, di beberapa daerah ruas jalan yang jadi koneksi ke jalur Pansela, seperti di Garut, rawan bencana terutama longsor.

Selain rawan bencana, Dani melihat pemudik yang akan melintasi jalur Pansela, harus benar-benar mempersiapkan kendaraan dan perbekalan karena di jalur ini sarana pendukung masih terbilang minim.

"Kalau (jalan) malam, lebih baik tidak sendiri, tapi berombongan dengan kendaraan lain," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pendaki Buat Perapian di Gunung Gede, Siap-siap Di-'blacklist' 2 Tahun

Pendaki Buat Perapian di Gunung Gede, Siap-siap Di-"blacklist" 2 Tahun

Bandung
Marketing Kredit Rugikan Bank Pemerintah di Ciamis Rp 9 Miliar

Marketing Kredit Rugikan Bank Pemerintah di Ciamis Rp 9 Miliar

Bandung
Sederet Fakta WN AS Bunuh Mertua di Kota Banjar

Sederet Fakta WN AS Bunuh Mertua di Kota Banjar

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 26 September 2023: Cerah Berawan hingga Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 26 September 2023: Cerah Berawan hingga Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 26 September 2023: Sepanjang Hari Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 26 September 2023: Sepanjang Hari Cerah Berawan

Bandung
Pebulu Tangkis Ahsan-Hendra Beberkan Persiapan Turnamen Arctic Open 2023 Finlandia

Pebulu Tangkis Ahsan-Hendra Beberkan Persiapan Turnamen Arctic Open 2023 Finlandia

Bandung
Mengintip Minat Generasi Muda Jadi Enterpreneur

Mengintip Minat Generasi Muda Jadi Enterpreneur

Bandung
Waspada Kebakaran Hutan, Pendakian Gunung Tangkuban Parahu dan Burangrang Ditutup

Waspada Kebakaran Hutan, Pendakian Gunung Tangkuban Parahu dan Burangrang Ditutup

Bandung
Anak Kos di Cimahi Jalani Sidang Pidana karena Buang Sampah Tak Sesuai Jadwal

Anak Kos di Cimahi Jalani Sidang Pidana karena Buang Sampah Tak Sesuai Jadwal

Bandung
Pabrik Kemoceng di Bandung Terbakar, Karyawan Lari Berhamburan Selamatkan Diri

Pabrik Kemoceng di Bandung Terbakar, Karyawan Lari Berhamburan Selamatkan Diri

Bandung
Pasutri Asal Purwakarta Mengaku Disekap di Kamboja, Keluarga Ungkap Kejanggalan

Pasutri Asal Purwakarta Mengaku Disekap di Kamboja, Keluarga Ungkap Kejanggalan

Bandung
WN AS Pembunuh Mertua Tak Bisa Bahasa Indonesia, Komunikasi Diterjemahkan Istri

WN AS Pembunuh Mertua Tak Bisa Bahasa Indonesia, Komunikasi Diterjemahkan Istri

Bandung
Cerita Pengusaha Tekstil Kabupaten Bandung Bertahan dari Himpitan Pasar Digital dan Impor

Cerita Pengusaha Tekstil Kabupaten Bandung Bertahan dari Himpitan Pasar Digital dan Impor

Bandung
Pemprov Jabar Perpanjang Status Tanggap Darurat Sampah Bandung Raya

Pemprov Jabar Perpanjang Status Tanggap Darurat Sampah Bandung Raya

Bandung
WNA yang Bunuh Mertua di Kota Banjar Mengaku Pernah Terlibat Tindak Pidana

WNA yang Bunuh Mertua di Kota Banjar Mengaku Pernah Terlibat Tindak Pidana

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com