Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2022, 18:49 WIB
M. Elgana Mubarokah,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung, Isnuri Winarto menyebut, 112 ribu kendaraan sudah melintas di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Kalau untuk kendaraan masih ramai lancar ke arah Timur, volumenya memang bertambah, kemudian sempat ada kepadatan di Jalan Cagak Nagreg, itu karena ada penyempitan," katanya dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/4/2022).

Isnuri mengatakan dominasi kendaraan yang melintas di kawasan Nagreg, sudah berimbang antara roda dua dan empat.

Baca juga: Polisi 5 Kali Alihkan Arus Imbas Kepadatan di Jalur Nagreg

"Sempat ada perbedaan tapi sekarang imbang," ujarnya.

Hingga saat ini, pihaknya belum menerapkan skema satu arah (one way) untuk mengurai kemacetan.

Isnuri mengaku masih menggunakan pengalihan arus guna meringankan beban kepadatan yang terjadi di Limbangan, Garut.

Baca juga: H-2 Lebaran, Polisi Alihkan Arus Pemudik Kendaraan Roda Empat di Nagreg Bandung ke Kadungora Garut

"Bisa jadi kita terapkan tergantung situasi di lapangan, jadi ke arah Limbangan itu kita bisa lakukan satu arah, sejauh ini masih menggunakan pengalihan arus yang ke Limbangan di arahkan ke Kadungora, Garut, itu masih optimal," kata Isnuri.

Pihaknya menyampaikan, kepadatan di jalur selatan Jawa Barat, masih terjadi di Jalan Cagak Nagreg.

Pasalnya arus di titik tersebut mempertemukan dua arus yang berlawanan.

"Tapi ada kepadatan di Jalan Cagak Nagreg, kepadatannya karena penyempitan saja. Jadi ada tiga lajur dari atas ke bawahnya kan cuma satu, sehingga kami optimalkan, tapi kalau untuk arus masih belum berhenti, masih tetep padat," tuturnya.

Isnuri memprediksi kepadatan di kawasan Nagreg masih akan terjadi hingga malam hari.

"Saya kira masih seperti ini, padat, arusnya masih tinggi," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com