BANDUNG, KOMPAS.com - Memasuki momen arus balik Lebaran 2022, volume kendaraan yang melintas di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengalami naik turun.
Pantauan Kompas.com sejak hari H lebaran atau Senin (2/5/2022) hingga Kamis (5/5/2022), jumlah kendaraan yang melintas menuju arah selatan Jawa Barat, terhitung masih fluktuatif.
Humas Pos Pengamanan Lebaran Dishub Kabupaten Bandung Erik Alam mengatakan, dari hari H Lebaran masih ditemukan adanya arus mudik.
Baca juga: Urai Kemacetan di Nagreg Bandung, Polisi Alihkan Arus Kendaraan dari Arah Jakarta ke Garut
Adapun arus balik, kata dia, masih terpantau naik turun, dan belum memperlihatkan tanda-tanda akan meningkat.
"Situasi lalu lintas saat ini masih tergolong fluktuatif, sempat terjadi campuran antara pemudik lokal sama masyarakat yang mau berwisata," kata Erik, dikonfirmasi, Kamis (5/5/2022).
Angka arus mudik, pada hari H Lebaran tercatat sebanyak 95 ribu kendaraan melintas di kawasan Nagreg.
Baca juga: Arus Kendaraan di Kawasan Nagreg Bandung Padat sejak Pagi, Dipenuhi Pemudik dan Wisatawan
Sedangkan pada H+1 atau Selasa (3/5/2022), angka arus mudik mengalami peningkatan, tercatat ada 107 ribu kendaraan yang mengarah ke timur.
"Terpantau masih ada pemudik yang berangkat pada hari H dan H plus," jelasnya.
Sementara arus balik pada H+1 Lebaran, Dishub Kabupaten Bandung mencatat ada 66 ribu kendaraan yang melintas di Nagreg selama 24 jam.
Jumlah tersebut hampir sama dengan volume kendaraan saat arus mudik pada H-5.
Kemudian pada H+2 Lebaran atau Rabu (4/5/2022) angka arus balik mengalami penurunan.
Tercatat sebanyak 47 ribu kendaraan melintas di kawasan Nagreg dari arah timur ke barat atau arus balik.
"Jadi angkanya masih fluktuatif," tuturnya.
Pihaknya menyebut sejak H-7 hingga hari Lebaran, angka kendaraan yang melintas di Nagreg ke arah barat atau arus balik belum pernah melebihi angka 50 ribu kendaraan per harinya.
Ia menyebut angka volume kendaraan masih didominasi oleh pengendara yang mengarah ke timur.
Ditambah lagi, kata dia, dengan adanya masyarakat yang bepergian menuju ke tempat wisata.
"Bisa disebut masih adanya pemudik lokal, kemudian juga masyarakat yang berlibur ke beberapa lokasi wisata di selatan Jawa Barat," terangnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.