Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Jadi Primadona Obyek Wisata, Cimanggu Hot Spring Ciwidey Bandung Kini Tak Bernyawa...

Kompas.com - 05/05/2022, 15:27 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - "Pemandian Air Panas Cimanggu Riwayatmu Kini..."

Penggalan lagu Bengawan Solo Karya Gesang Martomartono itu sepertinya layak disematkan pada obyek wisata pemandian air panas Cimanggu atau Cimanggu Hot Spring.

Pasalnya, pemandian air panas yang berlokasi di Kecamatan Rancabali, Ciwidey Kabupaten Bandung, Jawa Barat itu tak segemilang dulu.

Baca juga: Antrean Wisatawan di Lembang Mengular hingga 4 Km, Polisi Lakukan Pengalihan Arus di Beberapa Titik

Seperti kehilangan masa keemasan, sejak badai Covid-19 melanda, Cimanggu Hot Spring kehilangan napasnya.

Obyek wisata pemandian ari panas ini tak mampu beradaptasi dengan masa pandemi, walhasil Cimanggu Hot Spring kini tutup dan kondisinya tak terawat.

Pantauan Kompas.com, perwajahan Cimanggu Hot Spring sudah mengenaskan sejak di pintu masuk.

Gerbang yang dulu gagah berdiri kini catnya mulai memudar, lapuk dan dipenuhi lumut.

Belum lagi rumput liar dan ilalang yang mengitari sepanjang gerbang tiket masuk terlihat melilit sampai ke bagian atas gerbang, seolah akan merampas sisa-sisa kenangan masa keemasan Cimanggu Hot Spring.

Antrean panjang pengunjung di gerbang tiket yang dulu kerap jadi pemandangan, kini tergantikan banyaknya reruntuhan batu pondasi di sekitaran gerbang.

Baca juga: Antisipasi Kepadatan Arus Balik Mudik di Makassar, Polisi Akan Terapkan Ganjil Genap Kendaraan

Kondisi obyek wisata pemandian air panas Cimanggu atau Cimanggu Hot Spring di Kecamatan Rancabali, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, setelah tak lagi aktif sejak 2 tahun lalu.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Kondisi obyek wisata pemandian air panas Cimanggu atau Cimanggu Hot Spring di Kecamatan Rancabali, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, setelah tak lagi aktif sejak 2 tahun lalu.

Saat melewati pintu tiket, kondisi di dalam lebih mengenaskan lagi. Tiga kolam yang dulu menawarkan kehangatan, kini kering kerontang.

Tak terlihat asap dari kolam, tak tercium aroma belerang, semua terganti oleh bau pesing hewan liar.

Bahkan lantai serta dinding kolam yang dulu menjadi tempat sandaran pengunjung saat berendam, kini rusak tak terurus.

Kondisi memprihatinkan juga nampak pada puluhan gazebo yang berjejeran di pinggir kolam.

Gazebo berbentuk segitiga itu, kini lebih mirip gubuk. Bagian atap, dedaunan kering, dan ranting pohon saling bertumpukan.

Kondisi semakin mengenaskan, ketika warna hitam pekat di beberapa bagian mulai mengganti putihnya atap gazebo.

Baca juga: Nagreg Bandung Macet 8 Kilometer, Didominasi Pemudik Lokal dan Wisatawan

Kayu yang memperkuat gazebo pun sudah mulai rapuh di gerogoti rayap, bak pria tua yang di makan usia.

Sementara di sebelah selatan, berdiri sebuah perosotan anak-anak yang merindukan dinaiki kembali.

Retakan pada perosotan dan besi penyangga yang berkarat menambah lamanya Cimanggu ditinggalkan.

Di sela-sela kondisi yang memprihatinkan, masih terdengar suara aliran air panas dari  kamar mandi, WC juga kamar ganti.

Terlihat air panas itu mengalir dari bak penampungan menuju bak kecil serta keran-keran di kamar mandi dan WC yang sudah menghitam.

Meski kini terkesan menyeramkan, masih ada saja masyarakat sekitar terutama remaja dan anak-anak yang datang sekadar menghabiskan waktu di sana.

Kondisi obyek wisata pemandian air panas Cimanggu atau Cimanggu Hot Spring di Kecamatan Rancabali, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, setelah tak lagi aktif sejak 2 tahun lalu.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Kondisi obyek wisata pemandian air panas Cimanggu atau Cimanggu Hot Spring di Kecamatan Rancabali, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, setelah tak lagi aktif sejak 2 tahun lalu.

Sempat Jadi Primadona

Cimanggu Hot Spring pernah mengalami masa keemasan pada 2010 hingga akhir hayatnya. Tiket yang dipatok pemandian air panas Cimanggu hanya Rp 15.000.

Baca juga: 4 Rute Alternatif Jakarta-Bandung Saat One Way Arus Balik 6-8 Mei, Lengkap

Popularitas Cimanggu Hot Spring sempat mengalahkan pemandian air panas Ciater Subang. Selain karena harganya yang murah, udara Ciwidey lebih dingin dibanding Ciater Subang.

Selain itu, para pengunjung tidak hanya bisa menikmati hangatnya air Cimanggu Hot Spring. Pemandangan hutan serta bukit yang mengitari Cimanggu, menambah daya tarik obyek wisata ini pada masanya.

Tutup di Masa Pandemi

Babap (60) mantan pemilik warung di Cimanggu Hot Spring mengatakan, pemandian air panas itu tutup sejak pandemi Covid-19.

Ia menyebut, pihak swasta yang mengelola Cimanggu Hot Spring kehabisan kontrak dengan pemilik lahan.

"Kontrak habis pas waktu Covid-19, sekitar 2 tahun sudah gak aktif lagi, ya sekarang tutup," ujarnya kepada Kompas.com Rabu (5/5/2022).

Meski sudah tutup, Babap menyebut, sempat ada beberapa kali calon investor yang berniat menghidupkan kembali Cimanggu Hot Spring. Namun hingga kini, belum ada kepastian apapun.

"Beberapa kali ada yang datang lihat kondisi Cimanggu, tapi belum ada yang jadi, informasinya butuh dana Rp 1 Miliar lebih biar Cimanggu hidup lagi," tuturnya.

Babap menuturkan, tempat tersebut sempat ada kabar akan difungsikan kembali. Namun hingga kini belum berfungsi kembali.

Pengunjung yang datang saat ini, hanya warga sekitar, terutama anak-anak. 

"Banyak yang ngabuburit di sini kemarin, warga sekitar banyaknya, kalaupun ada yang datang orang luar paling cuma foto-foto sama liat kondisi Cimanggu," ucap dia.

Memasuki masa libur lebaran 2022, Cimanggu Hot Spring tak lagi mampu menawarkan kenikmatan air panasnya.

wisatawan seolah lupa dengan obyek wisata pemandian air panas Cimanggu.

Kegemilangan Cimanggu Hot Spring sudah tergantikan oleh obyek wisata lainnya seperti Kawah Putih, Ranca Upas, Curug Tilu, dan destinasi serupa berdiri tak jauh dari lokasi pemandian air panas Cimanggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pulangkan Bonek yang Nekat Datang ke Bandung Jelang Persib Vs Persebaya

Polisi Pulangkan Bonek yang Nekat Datang ke Bandung Jelang Persib Vs Persebaya

Bandung
Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Bandung
Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Bandung
Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com