Tahun lalu sempat memaksa mudik
Seperti diketahui, membeludaknya arus mudik atau arus balik pada Lebaran 2022 ini lantaran pemerintah sempat melarang masyarakat untuk mudik selama dua tahun, pada rentan waktu 2020-2021.
Namun, bagi Rendra, larangan itu bukan alasan. Ia mengaku selama tahun 2020 dan 2021 ia tetap melaksanakan mudik.
"Memang salah, tapi saya mudik waktu itu, lewat jalan alternatif," ujarnya.
Kondisi arus mudik dan balik pada saat itu jelas lebih berbeda. Hal itu ditengarai menjadi penyebab sang anak kaget dan menangis menghadapi kemacetan arus balik tahun ini.
"Jauh sekali perbedaannya, mungkin itu yang buat saya kaget dan anak istri juga liat kondisi macet tahun sekarang," kata Rendra.
Baca juga: Jalur Gentong Tasikmalaya Macet, Warga: Keluar dari Pangandaran sampai 22 Jam
Meski sudah menghabiskan waktu berjam-jam di jalan, Rendra mengaku tak menyesal melakoni mudik tahun ini.
Pasalnya, melepas rasa rindu pada keluarga di kampung halaman lebih penting dibanding apa pun.
"Alhamdulilah enggak nyesel, tapi ketemu keluarga di sana itu buat saya seperti mengisi baterai buat kembali beraktivitas di Bandung," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.