Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sedih Pemudik, Ban Motor Bocor, Menginap di Kandang Ayam, hingga Buka Amplop THR Anak

Kompas.com - 08/05/2022, 21:12 WIB
Farida Farhan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com- Hamjah (32), masih ingat betul pengalamannya balik dari Ciamis ke Karawang, Jawa Barat.

Mulai dari ban bocor, mogok, hingga menginap dalam kandang ayam kosong di tengah hutan.

Cerita bermula saat pria bernama lengkap Hamjah Ridwan Asyakir (32) itu mudik ke kampung halamannya di Ciamis.

Baca juga: Ini Jalur Alternatif Selain Jalan Tol dari Semarang Menuju Jakarta yang Bisa Dimanfaatkan Pemudik

 

Ia mengaku rindu suasana Lebaran Idul Fitri di tempat kelahirannya. Sebab, dua tahun ke belakang ia tidak mudik.

"Karena beda, banyak keluarga dan teman-teman yang sudah lama enggak ketemu. Suasana lebarannya pasti beda, " kata Hamjah melalui sambungan telepon, Minggu (8/5/2022).

Kemudian, Sabtu (7/8/2022) sekitar Pukul 13.00 WIB Hamjah melajukan motornya ke Karawang dari kampungnya di Desa Budiasih, Kecamatan Sindangkasih, Ciamis.

Hamjah berboncengan dengan teman satu kampungnya, Ujang, menggunakan sepeda motor Vixion.

Baca juga: Kisah Pemudik Naik Sepeda Bolak-balik Bukit Tinggi-Bogor, Pergi untuk Rawat Orangtua Saat Ramadhan

Cerita sedih nan sial Hamjah bersama sohibnya menuju Karawang dimulai.

Baru saja ngegas motornya satu kilometer dari rumah, ban motornya kemudian kempes dan sobek. Mau tak mau ia pun menganti ban motor.

"Masih di kampung, sudah ganti ban. Punya uang Rp300 ribu. Ganti ban Rp200 ribu, " kata Hamjah.

Setelah ganti ban motornya, perjalanannya Hamzah pun terasa lancar. Namun, sesampainya di Wado, Sumedang hujan turun. Keduanya pun meneduh sekira satu jam.

Baru saja melanjutkan perjalanan, hujan kembali mengguyur selama satu setengah jam.

Sesampainya di wilayah Subang, ia mengisi bensin di SPBU. Namun apes, motornya tiba-tiba mogok.

Baca juga: Kisah Pemudik Naik Sepeda Bolak-balik Bukit Tinggi-Bogor, Pergi untuk Rawat Orangtua Saat Ramadhan

Keduanya pun mencari bengkel dengan tetap mengendarai motornya tanpa menghidupkan mesin. Sebab, melintasi jalanan turunan sepanjang perbukitan Cimanggu, Subang.

"Baru satu kilometer, ketemu bengkel. Tetapi tidak sanggup, karena toko sparepart untuk memperbaiki mesin motornya sudah tutup," kenang Hamjah.

Hujam gerimis turun dan waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB.

Hamjah dan Ujang meutuskan untuk menginap di sekitar bengkel yang dikelilingi hutan, yakni di kandang ayam milik warga yang ditinggal mudik.

"Untungnya di dalam kandang ayam ada bale-bale yang bisa dijadikan tempat tidur," ucapnya.

Baca juga: Kisah Pemudik, Mulai dari Jalan Kaki, Mengumpet di Bak hingga Berdalih Naik Angkot

Di balik kesialannya, ada cerita haru antara Hamjah dan Ujang. Ujang tidak mau meninggalkan Hamjah sendirian.

"Saya sudah minta Ujang untuk pulang naik bis. Tetapi dia enggak mau, katanya berangkat bareng harus pulang bareng. Untungnya Ujang enggak tega buat ninggalin," kenang Hamjah.

Sepanjang malam Hamjah hanya merenung. Sementara Ujang sudah terlelap tidur. Ia baru bisa tidur pada pukul 06.00 WIB saat matahari mulai terbit.

Pada Pukul 08.00 WIB, pintu kios bengkel yang tak jauh dari kandang ayam tempatnya tidur terbuka. Hamjah bangun dan segera menemui pemilik bengkel untuk segera memperbaiki motornya.

Dengan tangan cekatan pemilik bengkel, motor Hamjah kembali hidup. Kedua pria itu pun lega.

Baca juga: Cerita Pemudik Trauma Terjebak Macet di Merak, Pilih Balik Naik Bus dari Kampung, Motor Dikirim Lewat Ekspedisi

Kemudian mereka pun langsung melanjutkan perjalanan, tetapi baru menmpuh empat kilometer perjalanan dari bengkel, motornya kembali mogok.

Ia kembali ke bengkel semula. Hamzah kemudian naik angkot ke bengkel untuk menjemput montir agar mendorong kembali motornya dengan Ujang yang sudah menunggu di bawah.

"Saya bilang ke bengkel, kita sudah enggak punya uang lagi untuk biaya perbaikan. Ini kan baru 4 kilometer terus mati lagi. Akhirnya pihak bengkel ngasih ganti sparepart lagi, asal nambah Rp 140.000. Kalau dihitung sudah habis sekitar Rp 1 jutaan. Untungnya ada Ujang yang membawa uang, " katanya.

Baca juga: Cerita Pemudik di Pelabuhan Merak Balik Naik Kereta Api: Murah Meriah, Tak Kejebak Macet

Karena lapar, Hamjah terpaksa membuka amplop THR dari saudara-saudaranya di Ciamis, yang seharusnya untuk anaknya di Karawang.

"Terpaksa saya," kata dia.

Setelah motornya kembali hidup, keduanya melanjutkn perjalanan dan tiba di Karawang tepat pukul 17.00 WIB. Jika dihitung, perjalanan Hamjah menjemput rindu memakan waktu 28 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Bandung
Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Bandung
Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com