Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Lintasan Kereta di Kampung Gandok Bandung yang Kerap Memakan Korban Jiwa

Kompas.com - 11/05/2022, 16:13 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Pantauan Kompas.com, tak jauh dari lokasi insiden Syahrul. Terdapat sebuah pos jaga yang dibangun PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Pos tersebut terlihat masih baru, hal itu dibuktikan dari warna cat yang masih menyala dan terlihat bersih.

Baca juga: Terseret Arus Saat Menyebarang Sungai, Pria di Sinjai Ditemukan Tewas Setelah 2 Hari Pencarian

Namun, pos tersebut masih kosong. Tidak ada petugas palang pintu kereta api yang berjaga, sedangkan di sebelah pos merupakan akses menuju Kampung Gandok.

Engkos (40) ayah Syahrul mengatakan, hingga saat ini belum ada petugas palang pintu yang berjaga di sana.

Kalau pun ada, itu merupakan warga sekitar yang tergerak hatinya lantaran khawatir ada korban kecelakaan.

"Jalan itu yang dimaksud bapak saya tadi (Tohid) yang memutar. Tapi sama aja kondisinya," ujar Engkos.

"Jadi kalau ada warga yang jaga ya itu hasil swadaya, palang pintunya juga dari kayu kalau ga ranting, biar ngasih tau pengendara aja kalau misalkan mau ada kereta lewat," sambung dia.

Kerap Memakan Korban

Selain anaknya, Engkos mengaku, lintasan tersebut kerap memakan korban jiwa.

Lebaran tahun lalu, ada warga Garut meninggal dunia akibat tertabrak kereta api.

"Sering di situ mah, tahun kemarin pas lebaran juga tiga orang perempuan meninggal, lagi lewat abis dari saudaranya, aslinya dari Garut," tutur dia.

Engkos yang merupakan warga asli Kampung Gandok kerap menyaksikan kecelakaan yang terjadi di lintasan tersebut akibat tidak adanya rambu-rambu, palang pintu kereta dan petugas jaga.

"Hampir satu tahun sekali memakan korban karena tidak ada plang pintu, mobil juga pernah," ujarnya.

Baca juga: Cerita di Balik Video Pengantin Wanita Seorang Diri di Pelaminan Tanpa Mempelai Pria di Magetan

Sementara itu, pihak LBH API yang diminta bantuan mengurusi klaim ganti rugi Syahrul kepada Jasa Raharja mendorong dan meminta agar Pemda Kabupaten Bandung berkomunikasi dengan pihak PT KAI. 

Komunikasi tersebut dimaksudkan untuk membangun palang pintu kereta, menyiapkan rambu-rambu dan menyiagakan petugas.

"Sejauh ini kami baru mengurus kepentingan administrasinya saja, yang jelas kami minta pemerintah dan PT KAI agar segera melakukan kolaborasi melakukan langkan preventif supaya ini tak terjadi lagi. Bantuan secara pribadi kepada korban atau secara umum memberikan fasilitas keamanan untuk hajat hidup orang banyak," kata Billy Maulana Cahya, Ketua Umum LBH ditemui terpisah.

Kini Syahrul tercatat dalam rentetan nama korban kecelakaan kereta api di Kampung Gandok.

Selain itu, baik Tohid dan Engkos serta warga sekitar harus kembali bersabar menunggu kebijakan ihwal keselamatan bagi mereka yang hidup tak jauh dari lintasan kereta.

Mereka dipaksa terus merekam peristiwa pahit serta menghitung lagi berapa kepala keluarga yang harus kehilangan anggotanya akibat kecelakaan kereta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrangro Diperpanjang

Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrangro Diperpanjang

Bandung
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Bandung
Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Bandung
Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Bandung
Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Bandung
Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Bandung
Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Bandung
Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Bandung
Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Bandung
6 'Debt Collector' yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

6 "Debt Collector" yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

Bandung
Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com