GARUT, Kompas.com - 299 sapi yang tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Garut, dilaporkan terinfeksi Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).
Dari 299 sapi yang terinfeksi, lima ekor dilaporkan mati dan tujuh ekor harus dipotong paksa.
Data ini berdasar nota dinas yang disampaikan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut kepada Bupati Garut pada Senin (9/5/2022).
Baca juga: 62 Hewan Ternak di Jabar Terserang PMK, Terdeteksi di Garut, Tasikmalaya dan Banjar
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut Sofyan Yani membenarkan adanya kasus PMK di tujuh kecamatan Garut, sebagaimana tertuang dalam nota dinas tersebut.
Sofyan mengatakan, kronologi penemuan kasus tersebut berawal dari laporan yang diterima dinasnya antara tanggal 5 sampai 8 Mei 2022.
Dalam laporan tersebut, 370 ekor ternak diduga terinfeksi PMK.
"Dari jumlah tersebut, 299 di antaranya dilaporkan positif terinfeksi PMK," ungkap Sofyan, Rabu (11/5/2022).
Sebelum dipastikan adanya ternak yang terinfeksi PMK, menurut Sofyan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan ke lapangan.
Tim surveilans dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi (DKPP) Jawa Barat dan Balai Veteriner Subang lantas menindaklanjuti dengan pengambilan sampel.
Dari hasil pemeriksaan sampel yang dilakukan oleh Balai Veteriner Subang, tercatat ada 299 sampel yang positif PMK. Hasil pemeriksaan ini keluar pada Senin (9/5/2022).
Sebagai langkah antisipasi penyebaran, menurut Sofyan, pihaknya telah berupaya melakukan lokalisir wilayah kasus terduga PMK.
"Kami juga meningkatkan bio security dengan pemberian desinfektan, vaksin dan vitamin kepada peternak," ungkapnya.
Baca juga: 1.881 Sapi di Aceh Tamiang Terinfeksi PMK, 11 Ekor Mati
Dalam laporannya, Sofyan menjelaskan, satu minggu menjelang hari raya Idul Fitri, terjadi peningkatan pembelian hewan ternak oleh peternak Garut dari pasar hewan Manonjaya, Tasikmalaya.
Pembelian ini dimaksudkan untuk mengantisipasi penyediaan ternak di hari raya Idul Adha mendatang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.