Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hari Sebelum Ibu Muda Dibunuh di Bandung Barat, Keluarga Korban Lapor Polisi, Disarankan Mediasi

Kompas.com - 11/05/2022, 20:04 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Cimahi mengungkap bagaimana awal mula keluarga korban pembunuhan sadis di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengadu terkait teror yang dilakukan oleh pelaku.

Seperti diketahui, kasus pembunuhan terhadap seorang ibu tunggal satu anak itu terjadi pada Minggu (8/5/2022) siang.

Pelaku berinisial M tega menghabisi nyawa korban dengan dugaan sakit hati lantaran korban tak mau dinikahi olehnya.

Baca juga: Polisi Akui Keluarga Korban Datang 5 Hari Sebelum Pembunuhan Ibu Muda di Bandung Barat

Lima hari sebelum peristiwa sadis itu terjadi, keluarga didampingi oleh Ketua RT dan Ketua RW berniat melaporkan pelaku lantaran tak henti-henti melakukan teror dengan ancaman pembunuhan berantai satu keluarga.

"Betul pada hari Selasa tanggal 3 Mei 2022, Bhabinkamtibmas kami, Aipda Deden Supriadi menerima laporan via telepon oleh bapak RT dan RW," ungkap Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan di Mapolres Cimahi, Rabu (11/5/2022).

"Dia menyampaikan bahwa Pak Mimin (ayah korban) dan keluarganya pada saat itu mengadu terkait adanya penggedoran dan pengancaman kepada keluarga bapak Mimin khususnya kepada almarhumah WS oleh diduga (pelaku) atas nama M," papar Imron.

Baca juga: Pembunuhan Sadis Ibu Muda di Bandung Barat Bermula dari Laporan Teror yang Tak Digubris Polisi

Bermula dari laporan awal itu, Aipda Deden Supriadi menyarankan agar pihak keluarga mebuat laporan pengaduan terkait adanya pengancaman ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) di Mapolsek Padalarang.

"Di Polsek Padalarang diterima oleh Bapak Kepala SPK, yang di SPK pada saat itu ada dua orang dan diterima oleh Aiptu Iwan Setiawan dan Bripka Suhendi. Kurang lebih sekitar pukul 20.30 WIB, dua SPK ini menerima Pak Mimin dan rombongannya," terangnya.

Keluarga adukan teror 

Saat itu juga, ayah korban menceritakan seluruh kejadian teror yang dilakukan pelaku terhadap keluarganya. Dari mulai penggedoran, pencokelan rumah sampai pada ancaman pembunuhan.

"Mengingat bahwa ini diduga ada suatu pidana kemudian Bapak dua SPK ini memanggil piket Reskrim atas nama Aiptu Masdi. Kemudian, Bapak Aiptu Masdi dan SPK mendengar kembali pengaduan yang disampaikan Bapak Mimin terkait beberapa hal ancaman yang sudah terjadi sebelum tanggal 3 Mei," tutur Imron.

Dari cerita keluarga itu didapat, WS dan terduga pelaku teror M memiliki hubungan spesial.

Sebelumnya, keduanya sempat pacaran namun kemudian WS menyudahi hubungan mereka dan menolak ajakan nikah M.

Baca juga: Akibat Jalan Minim Penerangan Saat Mudik, Ibu dan 2 Anak Tewas Usai Mobil Masuk Jurang di Bandung Barat

Alasan pihak keluarga dan korban menolak ajakan menikah pun lantaran M diduga sering ringan tangan dan kerap kali melontarkan perkataan yang tidak mengenakkan keluarga dan juga korban.

"Karena ada rencana menikah, kemudian SPK maupun piket Reskrim menyarankan baiknya bagaimana apalagi keduanya ada hubungan rencana menikah. Akhirnya, disarankan untuk mediasi. Pak Mimin dan pak RT dan pak RW bersedia untuk dilakukan mediasi karena masih ada tetangga dan sebagainya," terang Imron.

Belum sempat mediasi

Setelah pihak keluarga dan RT/RW menerima saran untuk mediasi dengan pelaku, piket Reskrim kemudian menghubungi Babinkamtibmas untuk mencari M.

Rencananya, polisi ingin mempertemukan keluarga korban dan M untuk mediasi terkait teror yang dilakukan berulang-ulang itu.

"Lalu, dicarilah M. Tapi M tahu kalau dicari polisi dan dicari RT RW. Akhirnya, yang bersangkutan sejak tanggal 3 Mei itu sudah kabur dari rumahnya. Tinggal keluarganya yang ada di situ, jadi dia tidak pernah datang lagi dan menghilang. Itu keadaan sebenarnya," terang Imron.

Namun, ketika mau mediasi dan mau kita cari yang bersangkutan sudah tidak berada di kediamannya. Hingga lima hari kemudian, kejadian penganiayaan itu terjadi tepatnya pada Minggu (8/5/2022) sekitar pukul 10.00 WIB pagi.

"Akhirnya datang tersangka yang tidak diduga sebelumnya oleh keluarga korban karena korban waktu itu di rumah sendiri dan orangtuanya ada di kebun. Terjadilah penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia atau pembunuhan. Akhirnya korban dibunuh oleh tersangka Mulyadi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Bandung
Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Bandung
Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Bandung
Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Bandung
Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Bandung
Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Bandung
Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Bandung
Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Bandung
6 'Debt Collector' yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

6 "Debt Collector" yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

Bandung
Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Bandung
Bey Pastikan Perbaikan 320 Jalan Berlubang di Jabar Selesai H-10 Lebaran

Bey Pastikan Perbaikan 320 Jalan Berlubang di Jabar Selesai H-10 Lebaran

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com