KARAWANG, KOMPAS.com - Komisi Nasional Perlindungan Anak Jawa Barat (Komnas PA Jabar) menemukan kejanggalan pada kasus bocah 14 tahun yang ditemukan tewas gantung diri di bawah Jembatan Tol Jakarta-Cikampek wilayah Karawang yang terjadi pada Senin (9/5/2022).
Komisioner Komnas PA Jabar Wawan Wartawan mengatakan, ia tengah mengumpulkan informasi dan fakta-fakta di di lokasi kejadian, wawancara terhadap keluarga dan orang terdekat atas kematian bocah laki-laki inisial S itu.
Sejumlah informasi baru itu disebutkan, S putus sekolah lalu bekerja membantu kakak iparnya menambal ban juga mengisi bensin.
Baca juga: Bapenda Karawang Optimistis Pajak Restoran hingga Kios Bakso Naik 2 Kali Lipat Imbas Bukber Ramadhan
Adapun dari keterangan RT, pemilik bengkel atau kakak ipar S tidak termasuk warga Dusun Pejaten Desa Sirnabaya, Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang.
Informasi yang beredar di publik, kata Wawan, S memiliki keterbelakangan mental dan tidak bersekolah.
Namun setelah ditelusuri, ada beberapa bukti pendukung berupa dokumen administrasi kependudukan dan buku beasiswa sekolah.
Baca juga: Antisipasi Hepatitis Akut, Pemkab Karawang Minta RS Siapkan Ruang Rawat dan Dokter
"S bersekolah dan tidak memiliki latar belakang mental yang terganggu, sehingga informasi yang beredar depresi dan mengakhiri hidupnya dengan jalan gantung diri bisa terbantahkan," terang Wawan saat dihubungi Kamis (12/5/2022).
Komnas PA, ujar Wawan, juga mendatangi kediaman orangtua korban yang lokasinya memakan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan dari Kota Karawang ,tepatnya berada di kawasan hutan industri di Desa Parungmulya, Kecamatan Telukjambe Barat.
Melihat kondisi rumahnya, keluarga S ini tergolong keluarga tidak mampu.
Ayah S bernama SA (45) bekerja sebagai buruh kasar pembuat arang kayu, dan memiliki empat anak dan S merupakan anak ketiga.
"Saat ditanya Komnas PA, SA mengaku anaknya S dikenal baik meski ia harus putus sekolah," beber dia.
Kemudian pihaknya langsung melihat ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) tepat di bawah jembatan Tol Jakarta-Cikampek (Japek).
"Saat dilihat dari video penemuan pertama kali ditemukan jenazah S, lokasi tersebut begitu sempit dan posisi S ditemukan telungkup di antara celah konstruksi kaki di bawah jembatan, dan cantolan tali yang diikatkan ke kepala hanya berjarak kurang lebih 1 meter dari tubuh korban. Saat ditemukan bukan dalam posisi tergantung," katanya.
Di lokasi terlihat ada bentangan kabel listrik bertegangan tinggi menempel di kontruksi jembatan.
"Jadi saya menduga ada kemungkinan lain selain gantung diri hingga bocah ini meninggal,” beber dia.