Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 14 Tahun Ditemukan Gantung Diri di Karawang, Komnas PA Jabar Sebut Ada Kejanggalan

Kompas.com - 12/05/2022, 14:41 WIB
Farida Farhan,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Komisi Nasional Perlindungan Anak Jawa Barat (Komnas PA Jabar) menemukan kejanggalan pada kasus bocah 14 tahun yang ditemukan tewas gantung diri di bawah Jembatan Tol Jakarta-Cikampek wilayah Karawang yang terjadi pada Senin (9/5/2022).

Komisioner Komnas PA Jabar Wawan Wartawan mengatakan, ia tengah mengumpulkan informasi dan fakta-fakta di di lokasi kejadian, wawancara terhadap keluarga dan orang terdekat atas kematian bocah laki-laki inisial S itu.

Sejumlah informasi baru itu disebutkan, S putus sekolah lalu bekerja membantu kakak iparnya menambal ban juga mengisi bensin.

Baca juga: Bapenda Karawang Optimistis Pajak Restoran hingga Kios Bakso Naik 2 Kali Lipat Imbas Bukber Ramadhan

Adapun dari keterangan RT, pemilik bengkel atau kakak ipar S tidak termasuk warga Dusun Pejaten Desa Sirnabaya, Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang.

Informasi yang beredar di publik, kata Wawan, S memiliki keterbelakangan mental dan tidak bersekolah.

Namun setelah ditelusuri, ada beberapa bukti pendukung berupa dokumen administrasi kependudukan dan buku beasiswa sekolah.

Baca juga: Antisipasi Hepatitis Akut, Pemkab Karawang Minta RS Siapkan Ruang Rawat dan Dokter

"S bersekolah dan tidak memiliki latar belakang mental yang terganggu, sehingga informasi yang beredar depresi dan mengakhiri hidupnya dengan jalan gantung diri bisa terbantahkan," terang Wawan saat dihubungi Kamis (12/5/2022).

Komnas PA, ujar Wawan, juga mendatangi kediaman orangtua korban yang lokasinya memakan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan dari Kota Karawang ,tepatnya berada di kawasan hutan industri di Desa Parungmulya, Kecamatan Telukjambe Barat.

Melihat kondisi rumahnya, keluarga S ini tergolong keluarga tidak mampu.

Ayah S bernama SA (45) bekerja sebagai buruh kasar pembuat arang kayu, dan memiliki empat anak dan S merupakan anak ketiga.

"Saat ditanya Komnas PA, SA mengaku anaknya S dikenal baik meski ia harus putus sekolah," beber dia.

Kemudian pihaknya langsung melihat ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) tepat di bawah jembatan Tol Jakarta-Cikampek (Japek).

"Saat dilihat dari video penemuan pertama kali ditemukan jenazah S, lokasi tersebut begitu sempit dan posisi S ditemukan telungkup di antara celah konstruksi kaki di bawah jembatan, dan cantolan tali yang diikatkan ke kepala hanya berjarak kurang lebih 1 meter dari tubuh korban. Saat ditemukan bukan dalam posisi tergantung," katanya.

Di lokasi terlihat ada bentangan kabel listrik bertegangan tinggi menempel di kontruksi jembatan.

"Jadi saya menduga ada kemungkinan lain selain gantung diri hingga bocah ini meninggal,” beber dia.

Untuk tanda kekerasan, kata Wawan, bisa ditanyakan ke pihak kepolisian, karena pihak Komnas PA tidak ikut dalam kegiatan penemuan mayat korban tersebut.

"Ada beberapa fakta di lapangan yang berhasil kita ungkap, tetapi karena ini bisa menjadi informasi dan fakta awal lidik pihak kepolisian, kita akan sampaikan ke pihak kepolisian," tandasnya.

Wawan mengaku akan melakukan rapat dengan komisioner lain di Bandung dan hasilnya akan disampaikan setelahnya.

Namun ia mendorong kepolisian untuk mengungkap kasus ini.

Ditemukan gantung diri

Diketahui pada Senin (9/5/2022) pukul 19.00 WIB, masyarakat Dusun Pajaten RT 003 RW 002, Desa Sirnabaya, Kecamatan Telukjambe Timur digegerkan dengan penemuan bocah usia 14 tahun ditemukan tewas di bawah Jembatan Tol Belakang PT TMMIN Kawasan Karawang International Industrial City (KIIC).

Kapolsek Telukjambe Timur Kompol Oesman mengatakan, adanya laporan masyarakat yang menemukan anak gantung diri.

"Iya betul, awalnya kami mendapat laporan dari masyarakat adanya sorang anak dibawah umur gantung diri dan kemudian mendatangi lokasi dan melakukan cek tempat kejadian perkara (TKP)," kata Oesman saat ditemui, Selasa (10/2/2022).

Dari hasil olah TKP, kata Oesman, hasil kasat mata tidak ditemukan kekerasan fisik pada jasad korban.

Korban ditemukan gantung diri di kolong jembatan tol menggunakan tali tambang yang diikatkan di leher dan dicantolkan menggunakan kayu ke sela-sela panel jembatan.

"Pihak keluarga menolak saat hendak dibawa untuk divisum atau otopsi. Keluarga sudah buat surat penolakan," jelas dia.

Dari keterangan saksi keluarga korban bernama P, korban dicari yang sejak siang pergi dari bengkel.

Oesman mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan pendalaman terkait penyebab korban gantung diri.

Dari keterangan dua saksi, korban diduga gantung diri karena merasa tertekan setelah dimarahi oleh istri saksi, gara-gara bensin yang dijualnya belum dibayar oleh pembeli.

"Saksi-saksi ada dua orang dimintai keterangan, penyebabnya dimarahi karena bensin yang dibeli pembeli belum dibayar," ungkap Oesman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bandung
Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Bandung
Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Bandung
Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bandung
BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

Bandung
Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bandung
4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com