Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMK Serang Domba Garut, Laga Ketangkasan dan Pasar Hewan Dihentikan Sementara

Kompas.com - 13/05/2022, 16:52 WIB
Ari Maulana Karang,
Reni Susanti

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Pascakasus PMK yang menyerang domba Garut di dua kecamatan di Garut, semua laga ketangkasan domba Garut dan ajang latihan ketangkasan, dihentikan sementara.

"Untuk sementara, kegiatan seni ketangkasan ditangguhkan, dihentikan dulu. Karena itu akan mengundang wabah, karena ada mobilitas satwa," jelas Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut, Sofyan Yani, Jumat (13/05/2022). 

Sofyan menuturkan, dalam laga ketangkasan domba atau latihan ketangkasan, ada pergerakan satwa dari berbagai tempat berkumpul di satu titik tanpa tahu kondisi kesehatan satwanya. Karenanya, kegiatan tersebut sementara dihentikan berikut kegiatan pasar hewan.

Baca juga: 15 Ekor Domba Garut Ikut Terpapar PMK

Sofyan mengaku, belum tahu pasti sampai kapan aturan ini diberlakukan, jika penyebarannya meningkat, bisa saja penghentian kegiatan ini berlangsung lama.

"Nanti lihat tingkat morbilitasnya sampai sejauh mana," tutur dia.

Sofyan mengaku, tingkat penyebaran PMK pada domba, tidak terlalu massif. Karena sampai saat ini pun, jumlah satwa yang terpapar terbilang kecil.

Ketua Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Kabupaten Garut, Riki Muhammad Sidiq mengakui, seni ketangkasan dan latihan ketangkasan domba, untuk sementara dihentikan.

"Semua pengurus, harus menyetop dulu semua kegiatan, ataupun kontes ternak domba," kata Riki yang juga anggota DPRD Kabupaten Garut.

Riki menuturkan, dalam waktu dekat ini sebenarnya sudah ada rencana kegiatan seni ketangkasan.

Baca juga: Kasus PMK di Lumajang Bertambah, 380 Sapi dan 7 Domba Terjangkit

 

Bahkan, tiap minggu selalu ada ajang latihan. Semua kegiatan tersebut, untuk sementara akan dihentikan.

"Ada empat pamidangan (tempat latihan) yang buka tiap hari minggu, tapi hari ini setelah ngobrol dengan dinas dan ada instruksi dari provinsi, kita akan buat surat edaran agar ditutup sementara," katanya.

Riki mengaku pihaknya menggandeng aparat kepolisian. Jika masih ada ajang seni ketangkasan atau latihan, diminta untuk dibubarkan.

Riki mengakui, penghentian kegiatan seni ketangkasan, kontes ternak dan latihan menimbulkan kerugian besar bagi para peternak domba, termasuk pedagang kecil yang hidup dari event-event tersebut.

"Banyak pemilik domba, termasuk pengurus pun keberatan, karena memang penghasilan yang didapat dari situ, tapi sekarang mau tidak mau, agar tidak meluas, dihentikan sementara," ucap dia.

Baca juga: Buntut Pengendalian Wabah PMK, 736 Sapi Asal NTT Dilaporkan Tertahan di Pelabuhan Tanjung Perak

Riki melihat, dari tiap ajang seni ketangkasan, latihan hingga kontes, ada perputaran uang yang jumlahnya mencapai puluhan juta. Karena ajang-ajang tersebut, menjadi tempat jual beli domba.

"Dari seni ketangkasan itu, yang jual domba di lapang, ada pedagang-pedagang kecil," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Ratusan Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Tuntut Perusahaan Bayar Haknya yang 4 Tahun Menggantung

Cerita Ratusan Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Tuntut Perusahaan Bayar Haknya yang 4 Tahun Menggantung

Bandung
Sampel Kandungan 'Septic Tank' CSB Mall yang Tewaskan 4 Teknisi Diambil

Sampel Kandungan "Septic Tank" CSB Mall yang Tewaskan 4 Teknisi Diambil

Bandung
Jatuh Bangun Perempuan Asal Tasikmalaya Bangun Usaha Hijab yang Kini Diburu Konsumen

Jatuh Bangun Perempuan Asal Tasikmalaya Bangun Usaha Hijab yang Kini Diburu Konsumen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Patok Tarif Seenaknya, 25 Juru Parkir Liar di Karawang Ditangkap

Patok Tarif Seenaknya, 25 Juru Parkir Liar di Karawang Ditangkap

Bandung
Pemprov Jabar Targetkan 11 Juta Ton Gabah Kering Giling di 2024

Pemprov Jabar Targetkan 11 Juta Ton Gabah Kering Giling di 2024

Bandung
Dramatis, Polisi Tangkap Tangan Curanmor di Jalan Cirebon–Kuningan

Dramatis, Polisi Tangkap Tangan Curanmor di Jalan Cirebon–Kuningan

Bandung
Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Bandung
Jasad Wisatawan Bandung Ditemukan 4 Km dari Pantai Cidamar

Jasad Wisatawan Bandung Ditemukan 4 Km dari Pantai Cidamar

Bandung
HUT ke 383, Kabupaten Bandung Masih Terjerat Problem Sampah

HUT ke 383, Kabupaten Bandung Masih Terjerat Problem Sampah

Bandung
Jadi Sorotan, Jalur Wisata Bandung Selatan Kerap Macet

Jadi Sorotan, Jalur Wisata Bandung Selatan Kerap Macet

Bandung
Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Bandung
Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Bandung
Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Bandung
Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com